Lemparan dari bola basket itu dibiarkan saja oleh Galang, ketika Haris berbicara tanpa beban barusan.
Hingga Tomy baru datang ke lapangan basket berlari cepat mengambil bola sudah terlempar jauh, bahkan bergelinding dikoridor sekolah.
"Kau bilang apa barusan?"
Haris meneguk minumannya menatap bingung Galang.
"Apa?"
"Ya! Perkataan barusan!"
"Oh, Dennis mau jadi guru Cla."
"Kalian berlima lagi kehabisan obat, atau kehabisan akal?"
Haris semakin bingung baru saja dia ingin bertanya ketika Tomy berlari menghampiri. Sahabatnya itu baru datang saat hari sudah akan malam.
"Kalau udah lelah dan nggak niat buat latihan lagi mending cabut dari sini. Belum apa-apa aku udah disuruh lari buat ambil bola, kalian berdua buat sebal!"
"Ulah sih Galang bukan aku yang lempar."
Sedangkan Galang kini tidak lagi fokus menatap tajam Haris tetapi juga ke Tomy.
"Bisa kalian berdua jelaskan ke aku, kenapa guru latihan Cla buat belajar main gitar harus Dennis?"
"Lang, sih Dennis paling jago main gitar di kelas bukan hanya di kelas, tapi keseluruhan alias satu sekolah pada tahu dia paling jago. Wajar aku minta bantu dia buat ajar Cla main gitar." Ucap Tomy senyum.
"Tapi nggak harus dia juga!"
"Kau kenapa jadi marah nggak jelas?" Haris terlihat mulai ikut emosi dan Tomy mencoba membuat situasi mereda.
"Kalian mau umpanin Cla ke playboy kelas buaya itu?! Gimana kalau dia modusin Cla dan rayu yang macam-macam?! Cla sahabat kita, bro! Kalau dia disakitin sama playboy itu gimana?!"
"Lang kamu berlebihan, Dennis nggak akan masukin Cla dalam daftar incaran karena kamu tahulah, kalau Cla jauh dari tipe suka dia incar. Cla tomboy bahkan nggak ada sisi feminimnya sama sekali. Sekolah nggak pernah pakai bedak setipis apa pun, rambut selalu diikat satu ke atas jadi nggak mungkin." Jelas Tomy tetap tidak membuat kemarahan Galang mereda.
"Apa pun alasan kalian tetap aja Cla itu cewek! Mau dia se-tomboy apa pun dia juga punya hati dan perasaan! Bisa terjebak dalam rayuan gila itu cowok!"
"Aku nggak bisa batalin karena udah terlanjur Lang. Dennis tadi kirim pesan kalau dia udah sama Cla, mereka sekarang lagi di studio musik milik Den -"
"Fuck!" Galang segera berlari pergi meninggalkan Haris dan Tomy dalam diam.
"Galang kenapa Ris? Marah nggak jelas sampai segitunya."
"Dia sayang sama sahabatnya jadi wajar kalau dia, nggak mau Cla sampai terjebak dan jadi daftar selanjutnya cewek diincar Dennis. Lagian salah aku juga nggak bilang dia tadi kalau kita udah daftarkan Cla untuk lomba nyanyi."
"Jadi ingat waktu kita masih jadi murid baru. Saat itu Dennis dekatkan Karla di sana sikap menyebalkannya belum terlihat jadi, saat dia ingin ungkapkan perasaan ke Karla eh, gebetan cowok itu datang dan tampar bolak-balik wajah Dennis belum lagi besoknya Galang samperin dia dan langsung kasih bogem mentah tepat ke hidung cowok itu hingga berdarah. Dan Galang sukses dihukum di hari keduanya sekolah masih ingat, kan?"
Tomy mengangguk, "Ya, aku ingat."
"Jadi kemungkinan wajar Galang sampai seperti ini marahnya,
dia nggak mau sahabatnya dekat sama Dennis. Tadi aku juga sempat kebawa emosi sebelum teringat semua karena dia menyayangi sahabatnya.""Jadi gimana? Dibatalin aja? Biar Cla kita carikan guru lain atau tetap lanjut?"
"Kita nggak ada waktu buat cari yang lain hanya Dennis dan kuharap, Galang bisa ngerti setelah selesai semua ini, baru kita buat Cla menjauh dari Dennis gimana?"
"Ide yang bagus aku setuju."
"Tapi Dennis nggak akan mungkin macam-macam sama Cla bukan? kalau sampai itu bocah nekat dia udah pasti dipukul brutal oleh Cla."
Jawaban Tomy membuat Haris tertawa. Cowok itu merangkul Tomy membawa sahabatnya pergi meninggalkan lapangan.
- Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You [END]
Teen FictionThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== Di dunia ini tidak ada sesuatu yang berjalan lurus tanpa melalui sebu...