"Tante itu sebenarnya masih ingin kamu nginap di sini, Sayang."
"Tante! Oliv akan sering main ke sini serius!"
"Tapi waktu satu minggu rasanya, seperti satu hari kamu di sini nggak bisa nanti ya? Pulangnya?"
"Oliv mau selamanya di sini Tante tapi Dad nggak kasih izin. Dan Oliv curiga Dad udah kerahkan semua bodyguard-nya, buat cari Oliv menyebalkan banget!"
"Udah dong pelukannya, dengan aku kamu nggak ingin peluk?" Omel Cla disambut tawa oleh Mama dan Papanya.
Olivia memeluk Cla mereka sudah seperti Kakak-Adik walau baru kenal. Tanpa disadari dalam waktu satu minggu ini Cla merasa bahwa dia menyayangi Olivia.
Cla segera membawa beberapa cemilan disiapkan kedua orang tuanya untuk Olivia. Mereka memesan taksi Cla bertugas mengantar Olivia selamat sampai tujuan.
"Hati-hati di jalan!"
"Love Tante dan Om! Tunggu Oliv main lagi ke rumah, mmuachh!"
♡ ♡ ♡ ♡
PLAK!
Bunyi nyaring dari satu tamparan keras memenuhi ruang tamu tersebut.
"Dad?!"
"Masuk kamar sekarang juga!"
"Nggak! Apa maksud Dad nampar Kak Cla?!"
"Dia pantas dapatkan! Karena gadis bodoh ini! Berani bawa kamu kabur!"
"Oliv kabur dari rumah! Karena keinginan Oliv sendiri! Kak Cla nggak ada hubungannya dengan semua ini!"
"Kalian bawa Oliv ke kamar! Dan kunci pintu kamarnya!"
"Baik Tuan."
"Nggak! Lepas!"
Cla melihat khawatir Olivia dibawa masuk ke dalam setelah gadis itu pergi, arah matanya kembali menatap tajam pria yang kemungkinan seumuran Papanya.
"Kau yang membuat anakku pergi dari rumah bukan?!"
"Apa yang saya dapatkan, jika saya menjawab iya atau tidak? Apakah saya akan mendapatkan sebuah tamparan lagi?"
"Berani-beraninya kau?!"
PLAK!
Tamparan itu mendarat lagi di pipi kanan Cla.
"Pergi dari sini! Dan jangan pernah nginjakkan kaki lagi kemari!"
♡ ♡ ♡ ♡
"Halo Cla?"
"Kamu lagi di mana?"
"Aku habis cuci sih jaguar, kenapa?"
"Bisa jemput aku sekarang?"
"Kamu sekarang posisinya di mana?"
"Aku segera kirim alamatnya."
Setelah dikirim alamatnya Haris memasukkan ponsel ke saku celana menutup cepat pintu rumahnya.
Memakan waktu perjalanan kurang lebih 20 menit, Haris sampai di sebuah lapangan olahraga. Matanya mencari di mana keberadaan Cla dan menemukan gadis itu duduk di bawah pohon.
Memarkirkan motor dan berjalan mendekat terlihat Cla sendirian di sana. Teriknya matahari tidak ada siapa pun disekitar lokasi ini sepi, membuatnya berpikir tidak ada yang berniat untuk keluar rumah apalagi di hari libur seperti ini.
"Cla?" Haris mendekat berjongkok di hadapan sahabatnya.
Hanya sesaat ketika wajah itu terangkat menatapnya sekujur tubuh Haris seakan terasa membeku.
"Cla kamu kenapa?!"
Panik mendera Haris menangkup wajah Cla pandangannya fokus pada merah di pipi sahabatnya itu.
"Siapa yang lakukan hal ini? Cla katakan padaku?!"
Cla menggeleng sebelum air matanya tumpah dan dia menabrak tubuh Haris, memeluk erat sahabatnya sebelum menangis.
"Ya Tuhan, Cla kamu buat aku khawatir katakan ada apa? Siapa yang lakukan hal ini padamu?"
"Aku mau cerita tapi kamu harus janji, nggak akan kasih tahu hal ini pada siapa pun? Termasuk sahabat kita yang lain?"
Walau berat Haris mengangguk.
"Sebelum kamu cerita aku mau kompresin merah di pipi kamu. Berengsek! Sialan! Siapa yang berani lakukan ini padamu? Aku akan balas bahkan lebih!"
Haris membawa Cla berdiri dia akan membawa Cla ke rumahnya. Gadis itu perlu diobat sebelum dia mendengar penjelasan tentang apa sebenarnya terjadi.
- Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You [END]
Teen FictionThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== Di dunia ini tidak ada sesuatu yang berjalan lurus tanpa melalui sebu...