"Aku main gitarnya emang nggak sejago playboy itu but ... seenggaknya aku bisa ngajarin kamu, kunci dasar dan aku yakin kamu pasti bisa."
Jreng ...
Suara dari petikan senar memenuhi ruangan itu. Cla tertawa menatap wajah Galang seakan selalu emosi jika bicara mengenai Dennis.
Saat ini dia sudah berada di rumah sahabatnya itu, mereka sedang duduk santai di ruangan khusus di mana Galang bisa mengerjakan segala tugas sekolah, bersantai bersama teman-temannya di sini, dengan jendela besar menghadap langsung ke arah kolam renang.
Cla memilih mengangguk walau hari ini dia tidak ingin latihan bermain gitar.
"Anak cantik Mama!"
Suara bernada ceria memasuki ruangan dengan membawa nampan berisikan makanan.
Cla yang melihat cemilan favoritnya ada, beranjak berdiri mendekati Wulan-Mamanya Galang.
"Kentang goreng dan puding mangga kesukaan kamu."
"Cla jadi repotkan Mama tapi terima kasih Ma! Cla makin semangat latihan gitar kalau disajikan seperti ini."
Wulan yang gemas mencubit pelan pipi kiri Cla, "Nggak repotkan kok, yang ada Mama senang kamu sering main ke sini. Sedangkan anak Mama yang lain jarang."
"Nanti Cla kasih tahu Tomy, Haris, Mila, Disty dan Karla, kalau Mama rindu sama mereka."
"Terima kasih, Sayang."
"Jadi Galang nggak dianggap anak Mama? Nasibnya jadi anak tiri." Keluh Galang memasang wajah sesedih mungkin, membuat Wulan dan Cla melempar bantal ke arah dirinya.
"Mama tinggal dulu cemilannya dihabiskan Sayang, jangan biarkan Galang yang habisin ini khusus untuk kamu. Kalau dia mau dia bisa ambil sendiri di dapur. Kalau minumannya kurang kamu tambah lagi ya Sayang?"
Cla mengangguk senyum, "Siap Ma!"
Wulan berdiri menjulurkan lidah ke arah putra satu-satunya itu lalu beranjak keluar.
"Mama!" Omel Galang membuat Cla tertawa.
"Nggak baik tahu marah-marah sama orang tua, lagian Mama tadi kelihatan bercanda kok, dia sayang banget sama kamu tapi anak ya didik, nggak boleh manja apalagi udah segede ini."
"Iya yang belain Mama."
"Aku 'kan juga anak Mama." Ucap Cla tertawa senang.
♡ ♡ ♡ ♡
"Kalau kamu udah bisa nguasai dasar-dasar dari kunci gitar, aku yakin kamu pasti bi —" Galang mengangkat sedikit kepala melihat ke arah atas kepalanya, di mana posisi mereka sedang berbaring tetapi beda arah. Terlihat Cla sedang membaca komik dan Galang baru mengetahui hal itu sekarang.
Tak terima sejak tadi dicuekin, tangan cowok itu terulur mengambil cepat komik itu lalu menyimpannya jauh.
"Ih, Galang!" Cla protes dia mendongak menatap Galang kini menatap tajam padanya.
"Aku pikir sejak tadi kamu dengar apa yang aku kasih tahu. Ternyata aku justru dicuekin. Kamu serius mau latihan apa nggak?"
"Ya maaf, tapi hari ini aku emang nggak ada niat buat latihan besok aja, please?"
Galang menghela napas memilih mengalah dengan mengecup sayang kening Cla.
"Baiklah hanya untuk hari ini."
"Asyik! Sekarang mana komiknya? Aku mau lanjut."
"Nggak."
"Kok gitu?!"
"Iya, nggak boleh."
Cla tidak terima beranjak bangun menoleh menatap Galang kesal, hanya sesaat ketika Galang justru bergerak maju dan menggelitik pinggangnya.
Cla tertawa kegelian berusaha menghindar tetapi cowok itu justru semakin gencar melakukan aksinya, hingga Cla terlentang dan Galang berada di atas tubuhnya.
Berusaha menetralkan normal jantung akibat tertawa dan kelelahan, Cla menatap wajah di atasnya dengan senyum.
"Sayang kamu hingga tangisan kesedihanmu, menjadi hal nggak ingin aku lihat seumur hidupku Cla ..."
Sejenak Cla tertegun mendengar perkataan Galang. Cowok itu mencium sayang kening dan hidungnya sebelum menarik tubuh menjauh.
Perubahan raut wajah Galang tidak seceria tadi sahabatnya itu kenapa?
"Galang kamu kenapa?"
Tersenyum Galang meraih tubuh Cla ke dalam pelukannya.
"Aku hanya takut, jika suatu hari nanti aku melukaimu dan kamu menangis karena aku. Dari semua ketakutan itu aku nggak bisa berbuat apa-apa selain ikut sakit karena melihatmu menangis ... begitu takut hingga nggak ingin saat-saat seperti itu akan hadir dalam hidupku."
Berusaha berpikir positif Cla meraih tangan Galang dan menggenggamnya. Suatu hal sederhana Cla sukai adalah bisa menggenggam tangan Galang seperti ini bahkan setiap saat.
Ya, sesederhana itu Cla menyukainya.
- Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You [END]
Teen FictionThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== Di dunia ini tidak ada sesuatu yang berjalan lurus tanpa melalui sebu...