"Anak Mama paling cantik kamu kenapa?"
Cla menoleh menatap sang Mama yang memasuki kamar.
"Pantas Mama panggil sejak tadi nggak dengar ternyata, lagi di balkon ada apa Sayang? Kalau ada masalah coba cerita sama Mama?"
Cla menggeser tempat duduk agar Mamanya bisa duduk di samping memeluknya.
"Ma,"
"Apa?"
Cla tersenyum malu, "Kalau Cla cerita lagi jatuh cinta, respon Mama gimana?"
"Serius? Anak Mama sudah besar! Mama senang Sayang! Coba cerita siapa dia? Apa Mama kenal atau nggak?"
"Tapi Cla curhat hanya boleh Mama yang tahu Papa jangan deh, nanti Cla digoda malu ..."
Mencubit gemas ke dua pipi anaknya, "Iya Mama janji."
"Cla itu lagi suka sama seseorang Ma. Dia buat hidup Cla lebih baik, banyak menginspirasi tapi Cla malu sebenarnya kalau cerita ini ke Mama. Yang jelas orang itu Mama kenal kok sangat, Cla nggak bisa kasih tahu sekarang orangnya siapa, intinya Mama harus tahu dulu kalau Cla sedang jatuh cinta."
"Nyebelin kamu ya? Cerita setengah-setengah."
Cla beranjak berdiri menghindar dari serangan Mamanya menggelitik pinggangnya secara tiba-tiba.
"Mama geli!"
"Biarin!"
"Mama udah ih, geli Ma!"
Dengan penuh tawa aksi kejar-kejaran itu terjadi. Cla menikmati moment indah bersama Mamanya dan itu tentu sangat berarti.
♡ ♡ ♡ ♡
Tomy membawa nampan berisikan pesanan tambahan. Dia mulai melangkah pelan menuju meja posisi para sahabatnya berada.
"Sayang banget Cla nggak bisa ikut. Dia lebih pilih rayakan kesuksesannya nyanyi di rumah." Keluh Disty disambut tawa pelan para sahabatnya.
"Lain kali, masih ada waktu nggak harus hari ini juga."
"Mila benar lagian, Cla seperti nggak enak badan gitu setelah selesai nyanyi. Dia 'kan lanjut lomba voli mungkin kelelahan dan pilih nggak ikut kita." Ucap Tomy sambil makan kentang gorengnya.
"Jadi sore ini ya kita jalan-jalan ke mal, hanya berenam dan nikmati aja." Karla bertepuk tangan riang, "Aku masih nggak nyangka kalau Cla itu tadi cantik banget. Dia nggak pernah dandan sama sekali seperti tadi, kalian bisa tebak satu sekolah menatapnya kagum."
"Cla cantik banget! Saking cantiknya aku sampai nggak kenal dia tadi untung aja dia nggak marah." Ucap Haris mengusap wajah malu.
"Lang, kamu lagi ngapain? Itu makanan kenapa nggak di makan? Keburu dingin tahu!" Omel Disty.
"Ini aku makan."
"Dia itu lagi sibuk sendiri sama ponselnya, karena lagi sibuk kirim pesan ke calon gebetan!"
"Apaan? Sok tahu!" Galang menimpuk pelan kepala Tomy menggunakan tasnya.
"Serius?! Galang kamu lagi naksir cewek?! Wah! Aku ketinggalan Berita! Siapa orangnya? Kami berlima perlu lihat secara rinci dan menilai!"
"Nggak Kar, Tomy aja yang sok tahu."
"Eh! Aku serius kok!" Tomy membela diri, "Aku lihat sendiri Galang jalan sama itu cewek beberapa hari yang la — aw!"
"Rasakan!" Sahut Galang tertawa puas karena menendang kaki Tomy.
"Anak dari sekolah lain, guys! Wajahnya cantik banget tapi ya gitu aku belum tahu siapa namanya." Haris ikut menambahkan dan tertawa menatap mata Galang seakan siap membunuhnya.
"Oh my god! Kita benar ketinggalan berita ini!"
"Iya Kar dan Cla juga wajib tahu hal ini nanti! Kalau sahabatnya itu lagi naksir cewek! Ciee!"
"Nggak ada, ini yang kalian dengar bohong! Mending pada lanjut makan habis ini mau main banyak permainan, kan?" Tanya Galang disambut tawa sesekali tatapan menggoda para sahabatnya.
- Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You [END]
Teen FictionThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== Di dunia ini tidak ada sesuatu yang berjalan lurus tanpa melalui sebu...