SWY ♡22

80 35 10
                                    

Lemparan bola ke sepuluh membuat Cla berdecak kagum dirinya sedang latihan voli sendiri. Tadinya bersama teman kelompok tetapi mereka sudah pada pulang karena hari sudah sore. Sekolah menjadi sepi hanya penjaga berada di depan dan Cla belum ada niat pulang sekarang.

Ketika lemparan voli akan dia lakukan lagi, sesuatu yang dingin tiba-tiba menempel di pipi kanannya Cla menoleh dan tersenyum.

"Sibuk latihan sampai nggak sadar, aku datang sejak tadi."

Galang menyodorkan air mineral dingin Cla menyambutnya antusias. Sahabatnya itu ternyata begitu haus.

"Aku tadi iseng ke sini. Kebetulan lewat depan sekolah dan feeling bilang kalau ada kamu, see? Aku benar."

"Keasyikan main jadi aku belum ada keinginan pulang."

"Nggak takut sendirian di sekolah?"

"Nggak, emangnya kamu yang takut, weee!" Cla menggoda Galang.

"Aku penakut? Tomy kali yang takut dengan banyak hal, bahkan dengan kucing aja takut."

"Kamu habis dari mana?"

"Aku habis latihan basket nanti malam lanjut latihan renang. Jangan sampai lupa tiga hari lagi aku siap tanding."

Cla tertawa, "Aku nggak akan lupa tenang aja."

"Mau makan?"

Cla berpikir, "Mau tapi belum lapar."

"Kamu harus makan, tubuh itu perlu asupan jangan dibantai habis seperti ini, nanti kamu sakit."

"Emang kamu peduli kalau aku sakit?"

"Cla jangan mulai." Protes Galang membuat gadis itu tertawa.

Gemas melihat tingkah sahabatnya Galang bergerak maju menarik pinggang itu mendekat.

"Mau apa?!"

"Aku mau gigit hidung kamu sampai kamu nangis."

"Ih, Galang kok tega sama aku?!"

Cowok itu ikut tertawa gemas dia memberikan satu kecupan di kening dan hidung Cla.

"Aku itu sayang sama kamu, nggak mungkin mau nyakiti kamu apalagi gigit hidung mungilmu ini, nggak akan tega."

Cla tertegun sejenak menatap mata itu, ada perasaan tidak bisa dia ungkapkan dan itu terasa menyenangkan.

Galang mendekatkan wajah sebelum berkata pelan, "Aku pikir setelah perubahan kamu kemarin, kamu akan berubah feminim tapi dugaanku salah. Walau bagaimanapun aku tetap menyukai kamu apa adanya Cla."

DEG.

Cla merasakan debaran itu semakin kencang. Apa maksud Galang barusan? Apa Cla hanya berhalusinasi hingga dia tidak dapat mempercayai, perkataan cowok di hadapannya ini barusan?

"Aw!" Ringis Cla ketika Galang menyentil jidadnya. Cowok itu melepaskan pelukan sebelum berjalan menuju bola voli.

"Jangan melamun Cla, nanti kamu kesurupan siapa coba yang atasi?"

"Ih, Galang nyebelin!" Teriak Cla mengejar.

Galang meraih tas dan berlari pergi meninggalkan Cla.

"Kok aku ditinggal?! Galang kamu nyebelin!" Teriak Cla berniat memutar tubuh ketika tangannya digenggam Galang.

"Apa, cantik? Aku bercanda doang kok ayo! Katanya mau makan?"

Niat untuk marah hilang begitu saja ketika Cla menatap wajah Galang. Cowok itu selalu mengandalkan senyum manisnya dan Cla benci itu.

"Nanti aku belikan es krim."

Cla mengernyit, "Aku nggak suka es krim."

"Harus suka. Aku aja suka masa kamu nggak?"

Cla menggeleng cepat.

Galang kembali tertawa sahabatnya itu begitu berbeda dari Karla, Mila, maupun Disty. Di saat ketiganya sangat menyukai es krim hanya Cla tidak menyukai segala hal manis berlebihan.

"Aku mau kentang goreng, belikan."

"Ada syaratnya."

"Dengan sahabat sendiri kok perhitungan banget?!" Omel Cla mendapatkan lagi kecupan lembut di kening.

"Bukan perhitungan apa pun nggak ada yang gratis. Besok temankan aku buat cari kacamata renang. Punyaku udah rusak jadi mau beli baru lagi."

"Kirain apaan!" Cla memukul lengan Galang. Bukannya kesakitan Galang justru tertawa dan mencium puncak kepala Cla.

Mereka kembali melanjutkan langkah kaki menuju tempat makan yang enak.

- Tbc

Stay With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang