Pagi ini Cla merasakan semangat ke sekolah. Tidak seperti hari-hari biasanya gadis itu terus bernyanyi gembira. Membayangkan Galang bersamanya malam tadi cowok itu mengajaknya makan dan bermain berbagai macam wahana di pasar malam. Mereka juga memulai obrolan ringan yang menyenangkan hingga cita-cita di masa depan.
Cla menyukai segala hal yang ada pada Galang senyum, tatapan, kelakuan semua dia suka. Dan hari ini dia berniat membawa kamera ingin mengabadikan gambar Galang untuk simpan dalam album fotonya.
Setelah berpamitan pada Mama dan Papanya Cla memasang helm dan kembali bernyanyi gembira.
"Tak bisa hatiku merapikan cinta karena cinta tersirat bukan tersurat. Meski bibirku terus berkata tidak! Mataku terus pancarkan sinarnya, ku dapati diri makin tersesat saat kita bersama desah napas yang tak bisa teruskan, persahabatan berubah jadi cinta! Asyik!"
Cla tertawa sendiri ini konyol. Kenapa cinta bisa membuat siapa pun menjadi gila? Bahkan sejak tadi dia tidak bisa berhenti tersenyum.
Memakan waktu perjalanan 12 menit Cla sampai di parkiran sekolah. Sekali lagi senyumnya bertambah berkali-kali lipat saat Galang juga baru datang.
"Hai Cla,"
Galang berjalan menghampiri membuat Cla tiba-tiba terserang gugup.
"Ha, hai."
"Lihat, aku hebat bukan? Hari ini bisa datang awal ke sekolah."
"Wa, wow."
"Yang lain lagi di kantin, Tomy sama Haris katanya lagi sibuk salin tugas ayo ke sana."
Cla mengangguk tanpa memperhatikan jalan dia tersungkur jatuh.
"Cla?!" Galang berjongkok meraih kedua bahu itu untuk berdiri. Dilihatnya lutut Cla tergores.
"Apa sakit?"
"Ng ... aku nggak apa-apa."
"Ya ampun Cla, ayo ke UKS sekarang."
"Nggak apa-apa Lang, ini hanya tergores kok."
"Tetap harus diobat."
♡ ♡ ♡ ♡
"Aw!"
"Sakit ya? Aku pelan-pelan obatkannya."
Dalam diam Cla memperhatikan telitinya Galang mengobati lututnya.
Tuhan ...
Rasanya Cla ingin menghentikan waktu di sini saja. Bahwa dia senang diperhatikan oleh Galang. Segala hal tentang Galang membuatnya merasakan hari menyenangkan.
"Oke, selesai." Galang tersenyum mulai membereskan kotak obat dan menyimpannya di lemari.
Galang berjongkok di hadapan Cla yang duduk di kursi.
"Tadi kamu pikirkan apa? Sampai nggak fokus jalan?"
Cla tersenyum, "Bukan apa-apa kok."
"Masih sakit?"
"Udah nggak lagi, terima kasih."
Tanpa dipikirkan Cla Galang mendekat dan mencium pelan lututnya. Sekali lagi Cla tertegun menatap perbuatan Galang yang manis.
"Itu obat dariku, sebuah kecupan yang akan menghilangkan rasa sakitnya." Galang tersenyum sebelum beranjak berdiri mengulurkan tangannya.
"Apa?"
"Yakin bisa jalan sendiri?"
Cla mengangguk beranjak berdiri nyerinya baru terasa.
"Nggak bisa ayo, aku tuntun jalan."
Cla tertawa melihat aksi Galang menuntunnya berjalan keluar ruang UKS.
♡ ♡ ♡ ♡
"Cla kaki kamu kenapa?!" Karla berteriak heboh melihat sahabatnya berjalan masuk ke kelas.
"Jatuh, nggak hati-hati." Jawab Galang.
"Aku nggak apa-apa."
"Kamu nakal sampai gini jadinya?!"
Cla tertawa segera duduk dibantu Galang.
"Bel udah masuk, sana balik kelas."
"Nggak mau bilang terima kasih?"
Cla tertawa sebelum berbisik, "Terima kasih Galangku,"
Galang tertawa pelan dengan gemas dia mencubit kedua pipi Cla sebelum berlalu pergi.
Setelah Galang keluar kelas Tomy, Haris, Mila, Disty dan Karla mendekat.
"Cla kamu nggak apa-apa?"
"Iya aku nggak apa-apa Mil,"
"Kamu gimana bisa jatuh? Ceroboh banget deh!"
"Tadi waktu di parkiran, nggak lihat-lihat jalan jadi ya gitu jatuh."
"Cla mau tahu?"
"Mau tahu apa?"
Karla melihat ke arah pintu memastikan apakah sudah ada guru yang masuk apa belum.
"Kamu ketinggalan berita Cla sahabat kita Galang dia ..."
"Dia kenapa?"
"Lagi naksir seorang gadis cantik! Lagi dalam tahap pendekatan secara serius!" Teriak Karla heboh. Bahkan gadis itu tidak memedulikan semua mata kini menatapnya.
"Iya Cla, anak sekolah lain dan dia cantik banget! Wajar Galang langsung suka!" Tomy tak kalah heboh.
"Galang ..."
"Iya, ceweknya cantik banget! Aku aja merasa tersindir jadi cewek karena nggak secantik dia. Aku sama Haris malam tadi ketemu itu cewek waktu beli martabak! Cuma kami nggak sempat ngobrol karena dia keburu pergi. Kamu harus tahu Cla dan jangan sampai ketinggalan informasi."
Sesuatu tak terlihat oleh mata menyakiti Cla secara tiba-tiba. Tenggorokannya tercekat untuk bersuara selain tersenyum saat Karla memeluknya heboh seperti ini.
Rasa bahagia dia rasakan tadi seakan menghampirinya hanya untuk sebentar saja. Bagai selembar daun kering yang jatuh di telapak tangan sebelum kembali terbang tertiup angin.
Perasaan dia rasakan tidak dapat dia gambarkan lebih untuk saat ini, yang jelas Cla merasakan luka tak kasatmata dan itu teramat sakit.
- Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You [END]
Teen FictionThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== Di dunia ini tidak ada sesuatu yang berjalan lurus tanpa melalui sebu...