"Cla kamu habis dari mana?!"
Teriakan itu menghentikan langkah kaki Cla, melihat Karla berjalan menghampiri dengan raut wajah khawatir. Karla dan yang lain langsung pergi menuju rumah Cla, karena gadis itu pergi begitu saja di saat mereka ingin makan bersama.
"Aku itu —"
"Kamu kenapa kotor gini?" Tomy bertanya merasa khawatir melihat kondisi Cla, "Dan kamu habis nangis?"
"Aku tadi bersin-bersin akibat kotor-kotor ng ... anak kucing! Iya jadi aku tolong anak kucing tadi yang masuk ke dalam pembuangan air, posisinya ditepi jalan ada di depan sana."
Berusaha menunjuk ke arah manapun agar membuatnya tidak terlihat mencurigakan.
"Aku mau peluk Kak Cla, tapi nggak dikasih izin sama Kak Galang dia bilang Kak Cla lagi banyak kuman." Keluh Olivia.
"Aku nggak ada bicara seperti itu, Oliv kamu berlebihan." Galang mencoba membela diri.
Olivia tertawa, "Suka aja lihat Kak Galang panik, lucu gimana gitu,"
Cla baru saja ingin mendekat ke arah para sahabatnya ketika dikagetkan dengan kedatangan Dennis.
Gadis itu melotot, "Dennis?"
"Hai, sepertinya aku datang di waktu nggak tepat."
Cla menghampiri Dennis yang sedang melepaskan helm tersenyum menatapnya, "Lagi ramai di sini."
"Nggak kok kebetulan aku mau kenalkan kamu lagi ke Mama." Ucap Cla memperhatikan Dennis berdiri dari motor, lalu berjalan menghampirinya.
"Sebenarnya udah dari tadi nggak ketemu cari rumah kamu. Jadi putar-putar dulu baru ketemu waktu itu karena malam kali ya? Saat aku jemput kamu dan nggak terlalu ingat letak rumahmu di mana."
"Ngapain kau di sini?!"
Teriakan spontan itu membuat perhatian semua tertuju pada Galang.
"Galang kamu apa-apaan?!" Cla mulai tidak menyukai kelakuan sahabatnya itu.
"Aku? Ya mau ketemu Cla emang alasan apalagi?"
Galang bergerak maju mendorong tubuh itu hingga membentur pagar rumah Cla. Kini dia tidak peduli suara teriakan mereka semua.
Dennis tertawa mengejek, "Santai bro, kau sensitif tiap kali lihat aku."
"Pergi dari sini atau! Pilih wajah kau yang mulus ini! Akan aku tinggalkan banyak jejak?!"
"Kau nggak berhak ngusir aku pergi dari sini, kecuali Cla."
"Sialan!" Teriak Galang mendorong tubuh Dennis dan,
BUGH!
Satu pukulan Dennis dapatkan di wajah, dia tersungkur jatuh menahan rasa sakit akibat pukulan mendadak tersebut.
"Galang berhenti!" Teriak Cla.
"Woy, Lang! Udah kenapa?!" Haris bergerak maju disusul Tomy meraih tubuh sahabatnya.
"Lepasin aku!"
"Kamu akan pukul Dennis lagi!" Tomy berteriak di antara rasa takut dan panik.
Cla berlari mendekat membantu Dennis berdiri, memeriksa bibir cowok itu kini mengeluarkan darah.
"Aku obati kamu ayo,"
"Aku nggak apa-apa Cla."
"Tapi ini pasti sakit ..."
"Nggak sakit."
"Sialan! Kau modus segala ke Cla! Berengsek nggak tahu diri!"
BUGH!
Dennis kembali tersungkur ketika Galang bergerak maju memukul perutnya.
"Galang berhenti! Aku benci kamu!" Teriak Cla lalu menarik tubuh itu menjauh.
"Kamu bela dia?! Kamu bela playboy menjijikkan ini?!!"
PLAK!
Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Galang. Tapi sedetik itu juga Cla menyesal.
Semua yang melihat kaget bahkan tidak mengeluarkan satu katapun.
"Galang aku —"
"Iya Cla thanks, untuk tamparan ini."
Cla berusaha menarik napas dengan banyak tapi dia ketakutan serta panik merasakan bersalah dalam waktu bersamaan. Hingga tidak bisa berpikir lagi selain mulai menangis.
"Galang maaf,"
"Aku benci kamu."
DEG.
Jantung Cla berdebar kencang dengan rasa sakit.
"Kata-kata kamu barusan, semudah itu kamu katakan tanpa memikirkan perasaan aku Cla."
"Itu hak Cla! Buat dia benci sama kau apa nggak ingat! Kau hanya sebatas sahabatnya bukan orang tuanya." Ucap Dennis membuat Galang bergerak maju ketika cowok itu memegang kuat kerah seragamnya, Dennis melihat semua kemarahan itu di matanya.
"Kau bilang apa barusan?"
"Aku bilang itu fakta, bro! Bukan opini! Kau nggak berhak larang dia untuk dekat dengan siapa pun. Kelakuan kau seperti ini seakan kau cemburu, punya rasa lebih dari sahabat tapi nyatanya? Kau yang justru paling berengsek di sini!" Bergerak melepaskan pegangan tangan Galang dikerah seragamnya, hanya seperkian detik ketika wajahnya kembali dipukul.
Dennis tersungkur jatuh sebelum kembali ditarik berdiri, tubuhnya di dorong keras menabrak pagar.
"Sialan ..." Desis Galang menatapnya marah.
"Aku akan buat Cla sembuh dari luka hatinya! Aku akan buat dia jadi milikku!"
Kembali dihantam keras tubuhnya Dennis menahan rasa sakit, dia menatap penuh marah ke Galang.
"Lepasin tangan kau dari kerah seragamku! Kau nggak pantas marah! Nggak pantas bersikap seperti sekarang! Kau nggak punya hak untuk semua ini!"
"Dasar berengsek! Aku berhak karena aku nggak hanya sebatas sahabatnya! Tapi aku mencintainya! Kau dengar itu?! Aku mencintainya jadi kau nggak pantas bilang seperti barusan! Aku mencintai Cla lebih dari seorang sahabat! Aku akan lindungi dia dan bikin dia menjauh dari orang sepertimu! Bedebah sialan kau!!!!"
Bahkan semua menyaksikan sangat kaget, mereka berdiri kaku setelah mendengar semua pengakuan Galang barusan.
Galang mencintai Cla.
Pengakuan mengejutkan dan itu disaksikan oleh semuanya termasuk Cla sendiri.
- Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You [END]
Teen FictionThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== Di dunia ini tidak ada sesuatu yang berjalan lurus tanpa melalui sebu...