S2. 10

53.7K 5.1K 1.5K
                                    

Akhirnya Up jugaaaa~ :')

Maaf ya udah hampir 2 bulan ga update


(~~~~~~HOT NERDY~~~~~~)
-CheonsAegi-


Keesokan paginya hubungan Jeno dan Jaemin sudah kembali seperti semula. Memang ada benarnya, seks adalah penyelesaian masalah paling ampuh dalam suatu hubungan.

Kini Jaemin sudah rapih dengan meminjam pakaian Jeno, sedangkan pria Lee baru keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe yang memperlihatkan dada bidangnya.

"Oh see, siapa pria panas yang baru selesai mandi ini, hm?" ucap Jaemin sambil mengusap dada Jeno di balik bathrobe-nya. Jeno tersenyum lalu memajukan kepala untuk mencium bibir Jaemin. Di tengah-tengah berciuman, tangan kiri Jaemin turun menuju selangkangan Jeno. Belum sempat ia memegangnya, Jeno sudah lebih dulu menggenggam tangan itu.

"Saya harus bekerja, Jaemin. Tidak sekarang, oke?" dan Jaemin pun mengangguk.

"Hm, okey Tuan Dokter."

Jeno pun pergi menuju lemari pakaian, sedangkan Jaemin kembali menaiki kasur dan menatap pria Lee itu yang kini tengah memakai pakaiannya.

"Jeno, kenapa kau sangat seksi? Rasanya aku selalu horny setiap melihatmu."

"What the hell, Na Jaemin. Ini masih pagi, kau harus kontrol hormonmu."

"Sayangnya hormonku hanya bisa di kontrol olehmu, Tuan Dokter." Jeno pun melangkahkan kaki menuju Jaemin lalu membelai pipi lembutnya. Ibu jarinya bergerak hingga menyentuh bibir Jaemin dan bermain-main di sana.

"Berhentilah berpikir tentang seks. Kita tidak akan bisa mendapat uang jika hanya melakukan seks setiap hari."

"Tapi aku bisa memberikanmu uang. Keluargaku kaya raya."

"Oh maaf, sayangnya saya tidak suka di nafkahi oleh submisif, terlebih itu uang milik keringat keluarganya." sarkas Jeno berhasil membuat Jaemin mengerutkan kening dengan bibir mengerucut.

/Chup!/

"Ayo turun, Ibu pasti sudah menunggu kita untuk sarapan." sambung Jeno lagi lalu menggenggam tangan Jaemin.

"Pagi, Bu. Pagi, Princess." ucap Jeno seperti biasa sambil mencium ibu dan adik perempuannya.

"Aww~ manisnya. Tumben sekali kau memanggilku princess tanpa kusuruh dulu. Pasti lagi senang yaa??"

"Aku malas berdebat denganmu hanya karena tidak menyapamu dengan embel-embel 'Princess' yang terdengar sangat kekanakan." cibir Jeno.

"Ya!!"

"Heih! Ini masih pagi kenapa sudah ribut? Kalian lupa ada uri Nana di sini, huh? Tidak sopan." omel Bibi Lee pada dua anaknya.

Sambil makan Bibi Lee membuka percakapan untuk membahas masalah kemarin karena ia lihat sepertinya Jeno sudah kembali manis pada Jaemin. Terlihat dari bagaimana ia memanjakan Jaemin ketika sarapan.

"Apa kalian sudah baik-baik saja?"

"Ung? Siapa yang bertengkar?" jawab Jeno.

"Hih! Pura-pura tidak tau. Bahkan sendok dan garpu pun tahu kemarin Oppa sedang marah." balas Lami yang membuat Jeno menatap Jaemin.

"Apa ada masalah besar hingga kalian bertengkar? Atau masalah itu berkaitan tentang pernikahan? Jika iya, Ibu minta maaf sudah terlalu menekan kalian untuk cepat menikah hingga terjadi pertengkaran seperti kemarin." Jaemin menoleh pada Jeno dan Jeno memberikan tatapan agar jaemin saja yang menjawabnya.

Hot Nerdy! √NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang