1

25 3 0
                                    

Seperti pagi biasanya Kendrick datang dengan motor R25 sambil memakai helm full facenya. Dia selalu datang 5 menit sebelum bel masuk berdering. Sekolahnya juga memperbolehkan murid yang belum punya SIM untuk parkir di dalam sekolah.

Kendrick selalu menebar senyum ke seluruh murid yang bertemu pandang dengannya. Tak terkecuali Debora, namun anehnya Debora selalu membuang pandangannya ketika bersitatap dengan Kendrick.

"Debora." panggil Kendrick

Debora yang dipanggil pun menatap Kendrick dengan tatapan bertanya. "Kenapa?" tanyanya kepada Kendrick

"Pagi." ujar Kendrick sambil tersenyum ke arah Debora

Dengan kikuk Debora menjawab sapaan Kendrick "Ahhh iya. Pagi juga Ken." balas Debora

Keduanya sudah masuk ke dalam kelas, Debora dan Kendrick teman satu kelas tapi percakapan mereka bisa terhitung oleh jari.

"Bro, pagi - pagi udah nempel aja sama yang bening." ujar Zacy, teman Kendrick

Debora hanya melemparkan senyum kikuk ke arah teman - temannya yang berada di dekat Kendrick.

"Anjir juga lo deket sama Debora." ujar Matthew

"Perasaan deket aja gak pernah lo Drick." ujar Aksa juga

"Gak, cuman ketemu di depan aja tadi. Jadi ya barengan ke kelas." ujar Kendrick menjelaskan

"Kirain." ujar Aksa

"Tapi lumayan juga sihh Drick lo deketin Debora." goda Matthew

"Lo gila? Beda agama gitu." ujar Kendrick

"Ya elah, cuman buat main doang Drick biasa juga yang beda agama jalan aja lo." ujar Zacy

"Udah tobat gue." ujar Kendrick

"Tobat apaan!?" ujar Aksa "Kemarin aja lo jalan kan sama Amira!" lanjut Aksa

"Kok tau?" tanya Kendrick

"Iyalah! Dia cerita sama gue." ujar Aksa

"Dia minta di temenin nyari kado doang." ujar Kendrick

"Jangan gitu lah Drick. Entar kebiasaan dia bergantung sama lo." ujar Matthew

"Biasa aja lah Mat, cemburu lo?" tanya Zacy

"Bukan cemburu, cuman kasihan aja anak orang di PHP-in." ujar Matthew

"Peduli banget sih lo Thew." ujar Kendrick

Obrolan mereka terpaksa terhenti karena guru yang akan mengajar sudah masuk ke dalam kelas.

• • •

"Debora!" panggil Diva, teman dekat Debora

"Kenapa?" tanyanya sambil menaikkan alis

"Di kasih ini sama si Kendrick." ujar Diva sambil memberi susu coklat tersebut

"Pdkt lo sama dia?" tanya Tasya

"Gak gila, random banget ini orang." ujar Debora sambil mengernyitkan dahi

"Orangnya di kantin tuh, kalo mau nyamperin." ujar Diva

"Males, ngapain banget." ujar Debora

"Siapa tau lo mau nanya - nanya ke dia Deb." ujar Tasya

Aneh, Debora dan Kendrick sama sekali tidak pernah dekat. Mereka hanya mengobrol untuk tugas dan jika menjadi teman sekelompok saja.

"Dia kenapa ngasih gua susu ya?" tanya Debora ke Diva dan Tasya

"Mau deketin lo kali, biasa doi." jawab Tasya

"By the way, dia tau dari mana gue suka coklat?" tanya Debora

"Dia nanya gue tadi Deb." ujar Diva

"Oh, pantesan aja." ujar Debora

"Jangan mau Deb, takutnya dia kepo doang sama lo." ujar Tasya

"Jangan mau apa emang? Gue gak ngapa-ngapain." jawab Debora

"Yahh tau lah dia fuckboy." ujar Tasya

"Ohh itu, santai aja lah." ujar Debora

Biarkan saja, Kendrick sama sekali bukan tipe yang idamkan. Lagian Kendrick tidak setampan dan Debora bukan tipe orang yang mudah luluh akan perkataan lelaki seperti modelan Kendrick.




Jangan lupa di like, comment dan share yaa❤️❤️

per • un • momentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang