Hyukjae Pov.Esoknya setelah kondisiku membaik aku keluar dari kamar ku lihat Yura tengah membersihkan ruang tengah aku perlahan menghampirinya suara vacum clener terdengar nyaring.
Meski dengan gerakan ragu ragu aku memeluk Yura dari belakang.
"Maaf.." ucapku lirih.
Yura mematikan vacum clenernya, ia melepas pelukanku lalu membalikan tubuhnya.
"Aku capek Hyuk, aku capek jadi istri kamu."
" Yura jangan ngomong kaya gitu, iya maafin aku yah."
Yura menumpahkan airmatanya ia menangis sesegukan, begitupun dengan aku, kami menangis bersama aku benar benar merasa bodoh jadi seorang suami tampa aku sadari aku terus menyakitinya.
Beberapa bulan berlalu aku tidak akan membuat Yura marah, saat aku mimisan aku langsung ke wastafel dan kukucurkan darah disana agar tidak memakai tisu.
Aku membantu Yura alakadarnya seperti menyiram tanaman di pot pot balkon apartemen, membantunya mengangkat jemuran dan melipatnya, juga mencuci piring setiap pagi.
Aku tidak akan menaruh handuk sembarangan lagi, aku akan selalu mandi dan mencukur janggutku aku mengambil hati hati baju di lemari agar tidak berantakan.
Yura pun jadi banyak tersenyum dia juga jarang marah marah, aku pikir memberinya uang sudah cukup ternyata Yura juga suka hal hal kecil seperti ini.
Hingga akhirnya Yura melahirkan untung aku tidak ada proyek keluar negeri, jadi aku bisa menemani Yura berjuang melahirkan anak kami.
Aku menangis saat melihat Yura kesakitan aku sangat kasihan melihat nya Yura benar benar luar biasa aku terus menggegam tangannya.
"Ayo Yura sebentar lagi."
"Oekk oekkk oekk..."
Suara tangis bayi pecah aku menangis haru, suster memberikan bayi mungil berjenis kelamin laki laki dia masih merah dan bergeliat geliat lucu.
Aku menggendongnya dan suster pun memotong tali pusarnya lalu aku memberikannya lagi pada suster untuk menangkupkan didada Yura.
Bayi itu mencari cari puting ibunya itu adalah stimulasi agar si bayi punya ikatan batin dengan ibunya.
Di rumah sakit Yura terlihat kelelahan aku tidak mau mengganggunya tidur ,ku biarkan dia istirahat pasti dia sangat kelelahan.
******
"Akan ku beri nama kau Lee Jaemin.'
"Jaemin nama yang manis." Ucap Yura dia suka nama itu.
"Jaemin Anyong..." Yura membelai pipi bayi itu gemas.
"Dia mirip sekali dengan mu Jaemin Oema."
"Hahaha Jaemin Oema terdengar canggung."
"Kita sudah jadi orang tua aku harap kita bisa membesarkannya bersama sama."
Yura tersenyum ia mengangguk kecil lalu memeluk ku erat.
Kakakku datang menjenguk bersama suaminya, aku segera menghampiri mereka berdua dan mengajak mereka ke kamar dimana Jaemin berada.
"Kau sudah memberi nama untuknya Hyukjae."
"Sudah."
"Siapa namanya."
"Jaemin.."
"Omo manisnya, Jaemin dia begitu mirip saat kau bayi Hyukjae dia akan jadi tampan seperti ayahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Im not Superman
FanfictionLee Hyukjae adalah seorang suami yang pekerja keras untuk kebahagian istri dan putra semata wayangnya dia berkerja tampa lelah terus berjuang. Namun kerja kerasnya tidak ternilai sedikit pun dimata sang istri dan malah menggugat cerai sang suami. Hy...