17

363 64 60
                                    


"Setelah sekian banyak cerita yang dilewati akhirnya aku mengerti, ternyata puncak tertinggi dari memperjuangkan adalah mengikhlaskan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setelah sekian banyak cerita yang dilewati akhirnya aku mengerti, ternyata puncak tertinggi dari memperjuangkan adalah mengikhlaskan"

-Nara-

🍁🍁🍁



Aku-Nara mengerjapkan mataku, cahaya matahari menyambutku kali ini. Apa aku sudah mati? Itulah pertanyaan yang ada dikepala ku sekarang. Namun, sepertinya pertanyaanku itu salah, karena kini aku melihat ayah ada dihadapanku. Beliau tengah menyingkap tirai cendela kamarku. Dan setelahnya beliau berjalan ke arahku.

"Oh, kau sudah sadar nak? Syukurlah ayah sempat khawatir semalam karena kau tidak kunjung menemui ayah, untung saja keempat temanmu segera menghubungi ponselmu yang kau titipkan pada ayah" jelas ayah padaku.

Jadi, semalam benar-benar mereka yang menyelamatkan aku? Maksudku Dejun, Mark, Lucas, dan Hendery?



Flashback

"Haduh dia kok ga bangun si?"-Lucas

"bentar gue keliatannya punya nomernya ni cewek" -Hendery

"Buat apaan? Orangnya aja disini bego"-Lucas

"Maksudnya Dery itu, siapa tau aja ponselnya dia dipegang saudara atau nggak orang yang ada dirumahnya Nara"-Mark

"Ohh, bilang makanya gue kan ga paham.. Ya udah buruan lo telfon dah"-Lucas

"Sabar napa!" -Hendery

Nara in calling

"Halo?"
"Maaf ini siapa ya?"

"Oh maaf, saya temannya Nara om"
"Kalau boleh tau om ini siapanya Nara ya?"

"Saya ayahnya, ada perlu apa memang?"

"Gini om, Nara..."

"Kamu mau bica..."

"Nggak om, ini Nara jatuh ke sungai terus pingsan sekarang om, kami mau mengantar dia kerumah, tapi nggak tau alamatnya"

"Apa?!! Tapi dia tadi ada ditaman rumah sakit.. Baiklah akan saya kirimkan alamat rumah pada kamu"

"Baik, siap om"

[✔] Meet You || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang