2. #PAM# FUTURE

52 3 0
                                    


Ada banyak kata kata kasar

//

"Ayolah Nas, gue ngga bawa minum nih. Lo tega kalo gue minum air kran".

Selalu saja Arnita merengek minta antar ke kantin, dan kerap gagal membujuk Nasywa keluar dari kelas rasa gua karena jauh dari hingar bingar kelas lain. Namun, kali ini tekad Arnita semakin kuat memaksa Nasywa.

"Ama Nora aja lah Taa, gue mager. Bekal gue udah teriak teriak minta dimakan."

"Nora Nora mulut lo! Nama gue NAURA, Wawa." Protes sang pemilik nama Naura Vansyifa.

"Biar gampang kali Noor" Jawab Nasywa yang sengaja untuk membuat temannya semakin kesal.

"Noor lagi! Bener bener lo. Udah deh buruan ikut, apa lo mau gue coret dari KK"

Akhirnya Nasywa menyerah karena paksaan Arnita dan celotehan Naura. Mereka pun berjalan menuju kantin, yang bisa dibilang cukup jauh dengan kelas mereka. Tak heran kalau setiap mereka berjalan atau keluar dari kelas mereka selalu menjadi pusat perhatian, apa lagi ke kantin selama kelas 10 dan 11 bisa dihitung dengan jari berapa kali mereka ke kantin, apalagi seorang Nasywa.

Hal yang sangat Nasywa hindari, karena Susana seperti itu kerap kali membuat moodnya buruk. Desas desus yang terdengar ditelinganya membuat perasaan tenangnya terusik.

Sedangkan, Naura dan Arnita seolah memaklumi hal seperti itu. Bukan berati mereka tidak terusik namun, lebih ke sikap yang bodo amat. Karena sudah menjadi kebiasaan dari kelas 10.

Sesampainya dikantin, Naura memesan minuman ke ibu kantin. Arnita dan Nasywa mencari tempat duduk. Tak jarang adik kelas maupun teman seangkatan yang menyapa dan sedikit bercengkrama dengan mereka.

Arnita dan Nasywa duduk bersebelahan, lalu mengeluarkan gawai masing masing untuk melihat apa yang terupdate.

Saat keduanya terfokus dengan layar gawai, tiba-tiba ada seseorang yang duduk di bangku kosong depan Arnita. Nasywa yang sangat mudah terusik langsung mengangkat kepalanya.

Sudah bisa disangka , yang duduk didepan Arnita siapa lagi kalau bukan Kekasih Arnita yang bucinnya sering membuat kepala Nasywa pusing, Darwin Karisma

"Hai Ar, Udah Makan?"

Tanya Darwin pada Arnita yang tak kunjung dijawab. Membuat Nasywa sedikit menendang kaki Arnita untuk segera merespon pertanyaan dari Darwin.

"Ah, menurut lo?"

Kata Arnita tanpa sedikit pun melihat ke arah Darwin membuat Nasywa mengambil nafas kasar.

"Berantem lagi Win?" Tanya Nasywa sambil sedikit melirik ke sahabatnya yang seolah tak peduli dengan keberadaan Darwin.

Darwin menggaruk lehernya yang tak gatal . Nasywa melihat ke arah Naura yang telah usai memesan minumanya. Lalu ia berdiri, dan menepuk bahu Darwin.

"Selesai in, gue mau ke kelas."

"Loh--" protes Arnita di hadiahi tatapan serius Nasywa. Arnita menjawab dengan wajah yang masam ia masih kesal dengan kekasihnya.

"Artaa, aku minta maaf" mohon Darwin pada Arnita.

Naura dan Nasywa bergegas kembali ke kelas. Ekspresi Naura dan Nasywa seperti saling melengkapi, wajah Naura yang terkesan manis dan Nasywa yang judes judes sedap.

"Bete Wa?" Tanya Naura.

"Engga"

"Terus?"

Nasywa hanya menatap Naura tanpa sepatah kata

PAMSAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang