- 8

3.2K 465 37
                                    

Karna untukku kamu lebih penting

"Suna, kumohon...tidak bisakah kau sedikit saja menaruh perhatian padaku?" [Name] memohon dengan wajah sendu, menggenggam ujung baju lawan bicaranya, Suna Rintarou. Mengabaikan rasa sakit yang terus menghujam, ia tak pernah menyerah untuk membuat Suna berfokus padanya. Paling tidak untuk sekadar berbicara.

Namun, menatap saja enggan. Semua yang keluar dari mulutnya hanyalah kata-kata tajam yang menusuk, membiarkan [Name] perlahan-lahan mati dengan kalimat yang terucap.

Suna menjauhkan tangan sang gadis, menatap lawan bicaranya dengan tatapan datar disertai kedua tangan yang terpangku di depan dada. Sudah berapa kali dikatakan, mau sampai matipun ia tidak akan luluh apalagi jatuh pada sang gadis.

"Hal itu tidak akan terjadi, [Last Name]."

Terlukis kurva tipis di wajah [Name], mengangkat wajahnya dan menaruh perhatian pada sang adam. Satu kata yang merupakan namanya tersebut oleh Suna Rintarou membuatnya tersenyuh. Baru hari ini, detik ini, namanya terucap di mulut lelaki tersebut.

"Tapi kau sudah menyebut namaku, Suna."

Dari egoku

-fin.

ʟᴇʙɪʜ ᴅᴀʀɪ ᴇɢᴏᴋᴜ [✓] || ꜱᴜɴᴀ ʀɪɴᴛᴀʀᴏᴜ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang