- 3

3.1K 508 9
                                    

Di tengah dinginnya udara hingga dikala bernapas memunculkan uap, keduanya saling berhadapan. Sang gadis menggenggam lengan seragam milik lawan bicaranya seraya melemparkan tatapan memohon. Begitu perih dirasakan di benak, namun sampai detik ini ia masih berharap.

"Kamu mau kemana?"

Pihak yang ditanya tak menjawab, menyorotkan tatapan tajam dibalik mata sipitnya lalu menghempaskan tangan sang gadis.

"Bukan urusanmu."

"Aku mau ikut, please."

"Bisa gak kau tidak merepotkanku sehari saja?" tanyanya dengan nada tinggi, membuat gadis di hadapannya tersentak.

Harusnya dia yang marah karena ditinggal.

Harusnya dia yang direpotkan karena sibuk mencari lelaki ini kemana-mana di tengah musim dingin.

Harusnya dia yang memohon agar mereka tidak terpisah.

"Terserah deh, aku mau pulang."

Lelaki bermanik zamrud itupun berujar dan berlalu, meninggalkan gadis yang masih kalut dengan pikirannya seorang diri.

Perih bagiku

Menahan marahku

Tapi ku akan lakukan

Bahkan lebih dari itu

ʟᴇʙɪʜ ᴅᴀʀɪ ᴇɢᴏᴋᴜ [✓] || ꜱᴜɴᴀ ʀɪɴᴛᴀʀᴏᴜ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang