WARN : GAYA BAHASA SERING BERUBAH
🌱🌱🌱
"Kak?" Panggil Jeno sambil ketok-ketok pintu kamar Mark. Eh gataunya si pintu sudah terbuka dengan sendirinya. Jeno langsung masuk dan menarik ujung baju Mark. "Hmmhh..."
"Gausah desah bego" maki Jeno. Mark langsung membuka matanya, "ngomong apa barusan?" Tanya Mark kesal. Mark tuh paling gak suka Jeno ngomong kasar. Please lah, brengsek gini juga si Mark sayang Jeno, gamau dia tuh adiknya punya mulut sampah.
"Hampura. Keliatan Mommy gak?" Lanjut Jeno sambil meringis. "Menurut kamu aja Kakak bisa lihat dengan mata tertutup? Udah tau barusan aja kakak kamu bangunin" balas Mark sewot sambil otw tidur lagi.
"Ck, useless!!"
"Kakak denger ya kamu bilang apa!"
Sebelum Jeno sukses kabur, Mark sudah terlebih dahulu memanggil Jeno, menanyakan keberadaan Haechan. Jeno cuma menjawab, "Momma juga gaada. Tadi aku ke sini juga awalnya mau tanya ke Momma, eh adanya cuma bule ngebo"
Mark kemudian bangkit dari kuburnya. G.
Mark menarik Jeno ke kamar mandi untuk cuci muka bersama. Biar seger, masa ganteng-ganteng gini belekan. Ewh.
Sehabis cuci muka mereka udah otw ke dapur. Meskipun gak akrab sama alat dapur juga untungnya Jeno bisa masak soto, dalam bentuk mi instan. Pagi kali ini Jeno masak ditemani pekikan kagum si Bule yang menempel di punggungnya.
"Ih! Ih! Ada busanya!!!"
"Wow keren, hebat banget sih Jen bisa masak mi"
"JEN JEN JEN ITU MI NYA NAIK PANCI"
dan beberapa kalimat tak bermutu lainnya.
Selesai menghabiskan sarapannya. Terdengar suara Ghini dari luar rumah. Dan benar saja, dua ibu muda muncul dari pintu utama tak lama setelahnya.
"Jeno sama Mark udah bangun kah?" - Nana
"Kayaknya sih udah ya, hidungku udah nyium bau mi instan sejak buka pintu mobil"
"Baby?? Nonooooo?" Panggil Jaemin sambil meletakkan kunci mobil di gantungan. Kemudian terdengar jawaban dari arah dapur, "Dapur, Mommy!!"
Sebelum menghampiri Jeno ke dapur Jaemin mengendap berjalan kepada Haechan dan memberikan paper bag berwarna hot pink dan berhiaskan pita hitam, sensual, kiw.
"Anak Mommy ganteng~~ anak Mommy ganteng~~~ cini cayank thium dulu anakku" Jaemin berjalan sambil melompat sesekali dan mencium pipi Mark selama beberapa detik sambil menekan kepala Mark supaya tak bisa kabur dari ciuman mautnya. "Mommy~~~" erang Mark sedikit tak suka meskipun dia juga tersenyum menahan malu, hell yeah, satu-satunya yang haru dimanja di sini adalah Jeno. Karena Mark anak jantan.
Gatau aja dia kalau Jeno lebih dulu nusuk bool sebelum dia.
Jaemin berpaling ke Jeno, dan tersenyum ear to ear. "Aih! Ini juga anakku :*" pekiknya sambil kemudian menekan kedua pipi Jeno hingga bibirnya mengerucut kemudian ia lahap dengan rakus. Mark cuma pajangan di sini.
"Momma mana, Mom?" Tanya Mark yang tak digubris kedua makhluk yang saling mengecup satu sama lain di depannya. Jaemin menjauhkan muka Jeno dari depannya untuk menjawab Mark.
"Kamar, mungkin"
"Mom. Mommy kemarin janji mau kasih sesuatu" tagih Jeno mengingat perkataan Mommy-nya kemarin setelah menolak godaan Jeno. "Hm, Baby tunggu kamar dulu" kata Jaemin sambil mengelus kepala Jeno.
Jeno melesat ke kamarnya sambil menerka-nerka apa yang akan Jaemin berikan.
Saat Jaemin sedang mencuci bekas makan milik Jeno dan Mark, terdengar derap langkah di belakangnya kemudia sepasang lengan meling di pinggangnya. Suara bisikan menggema di telinganya, "Nana, Echan di apartment, jadi Nana mending langsung kasih aja hadiah si bujang"
![](https://img.wattpad.com/cover/226877539-288-k994362.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy ● Nomin.•☆
Fanfic[ON HOLD] Ft.Markhyuck Keseharian single parent muda, Na Jaemin dan putra kandungnya, Lee Jeno.Memang yang namanya dosa itu nikmat ;) bxb/gay/homo nsfw🔞✔