6 | Pengakuan dan pesona

31.8K 2K 257
                                    

Sorry guys, dipublish ulang, judulnya typo :") aku benar-benar malu :")

🌱🌱🌱

Seharusnya sih Jeno berangkat dengan sendiri dengan salah satu mobil atau motornya. Tapi sejak 3 hari lalu Jaemin memaksa untuk mengantar jemput Jeno. Jenonya sih tidak keberatan, toh juga dia yang enak dapat kecupan tambahan.

Pagi ini Jaemin sudah siap dengan set jaket dan celana trainingnya duduk dengan anggun di balik kemudinya, menunggu Jeno selesai memakai sepatu sambil memanaskan mobilnya.

Cklek, bruk, BRAK.

Itu Jeno yang buka pintu mobil unsantuy dan menutup kembali pintu mobil dengan keras, Jaemin sampai terkejut dibuatnya. Jaemin menolehkan kepalanya ke arah Jeno. Jeno tampak badmood pagi ini. Tapi ya sudahlah, nanti saja. Jaemin punu mulai melajukan mobilnya

"Makasih Mom" kata Jeno sembari membuka pintu. Dirinya hampir hampir bernjak keluar kalau saja Jaemin tidak menarik tubuhnya untuk kembali duduk.

"Kenapa Mommy?" Tanya Jeno dengan mukanya yang agak imut. Awh, Jaemin pengen nerkam. Bukannya menjawab, Jaemin malah balik bertanya.

"Baby yang kenapa??"

"Badmood, ada ular" kata Jeno singkat padat dan Jelas.

"Hiiih... gaboleh gitu Nono~~ bilang aja kamu gasuka diganggu" kata Jaemin sambil membelai pipi Jeno. Jeno hanya menutup matanya menikmatin elusan jari lentik Jaemin yang sedikit kering dan kasar.

Jeno enggan menjawab. Tahu diri kalau Mommy-nya juga belakangan ini banyak pikiran karena masalah kantor dan bisnis sampingannya yang lain. Jaemin kemudian menepuk pelan pipi Jeno hingga Jeno-nya kelmbali membuka mata.

"Cini cini~~~ babynya Mommy poppo poppo dulu chu~~~"

Jaemin memberikan banyak kecupan kupu-kupu di muka Jeno dan sedikit memperlama durasinya di bagian bibir Jeno. Jeno malah tertawa kegelian karenanya.

Singkat cerita Jeno sudah memasuki kelasnya demgan mood yang lebih baik dan Jaemin melanjutkan perjalanannya ke kantor. Bos mah bebas mau pakai baju apa. Toh tidak ada pertemuan apa-apa hari ini.

Di Lobby dia banyak berpapasan dengan karyawannya. Beberapa wanita tak jarang malu-malu saat menyapanya. Ada yang kegemesan, ada yang kepincut sama mukanya.

"Pagi Kak Jaemin" sapa Herin. Jaemin tersenyum sambil melambaikan tangannya. Tidak lama kemudian waktu mau naik lift, ada lagi yang menyapanya. Mayoritas manggil dia Kak soalnya manis banget dan katanya masih terlalu muda buat dipanggil Pak, toh juga Jaeminnya gak keberatan. Pstt... gaada yang tau kalau Jaemin udah punya anak.

"Hai!" Kan :)

"Oh? Hai Kak Yeeun" balas Jaemin seadanya.

"Tumben pakai baju training?" Tanya Yeeun sambil memperhatikan penampilan Jaemin yang terlampau santai untuk seseorang berkedudukan tinggi di perusahaan.

"Hm... pengen aja, toh juga dibolehin sama aturannya. Kak Yeeun juga tumben pakai blouse, biasanya juga kemeja" jawabnya sambil balik memperhatikan pakaian karyawan senior di divisi pemasaran itu.

"Baru beli kemarin, cantik gak?" Kata Yeeun sembari memperhatikan bajunya sendiri. "Iya, cantik, orangnya juga" kata Jaemin sambil tertawa pelan lalu lanjut berjalan ke ruangannya. Gatau aja itu Mbak Yeeun pengen pingsan di tempat. Belum lagi karyawan lain yang memekik iri melihat Yeeun dipuji oleh Jaemin.

Mommy ● Nomin.•☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang