(i)

289 24 3
                                    


"Minatozaki!"

Sana menoleh sebentar, menunda kegiatannya yang harus segera diselesaikan.

"Oh-uhm, Yuta."

Ada peluh menetes di dahi pria yang sudah melepas seragam sekolahnya itu. Digantikan dengan baju futsal berwarna biru tua.

Nakamoto Yuta menyeka peluhnya, sembari mengatur nafas. Sementara Sana, dia membeku di tempat. Bagaimana bisa Tuhan menciptakan pria se-begitu tampan?

Oke, ini lebay dan-menjijikan. Dasar. Seperti bukan dirinya.

Iya, bukan seperti Sana yang biasanya maupun Yuta yang biasanya.

"Sudah jam segini, kamu tidak pulang?" Dia bertanya kemudian memutar kursi di depan Sana, meletakkan bokongnya di situ.

"Aku-"

"Dapat hukuman dari Mr. Jackson, ya?"

"Bukaaan!"

Minatozaki Sana memang bodoh Bahasa Inggris, tapi dia murid baik-baik dan tidak mungkin dapat hukuman. Lagipula dibanding ketika sekolah dasar, kini kemampuan Bahasa Inggrisnya meningkat, kok. Sekarang ia bisa mengucapkan tujuh dan sebelas dalam bahasa inggris dengan benar.

Maka sekarang, ia berada di sini tidak ada hubungannya dengan pelajaran itu.

Jadi dirinya di sini karena...

"Lalu?"

"Uhh, itu-aku... ini tugas matematika dari Victoria-sensei. Aku tidak bisa menyelesaikannya. Semenjak bel pulang sekolah aku hanya berhasil mengerjakan dua nomor, padahal ada sepuluh nomor..." awalnya Sana malu, namun begitu selesai mengatakannya, dirinya berubah sedih.

Bagaimana bisa mendapat peringkat satu kalau matematikanya tidak ada progres? Masa mau kalah sama Myoui Mina?

Yuta secara tiba-tiba mengambil buku tulis milik Sana, angka-angka berbaris rapi di sana.

Selanjutnya pria itu tersenyum getir.

"Ya sudah, lanjutkan saja. Semangat, ya! Kalau sudah selesai nanti aku mau lihat!"

Yuta berkata demikian sembari menepuk-nepuk pelan kepala Sana. Setelahnya, pria berambut gondrong itu kembali keluar kelas tanpa membenarkan posisi kursi yang sudah ia putar posisinya.

Sana, gadis berwajah lucu itu mematung sebentar. Jaringan dalam otaknya berusaha untuk mengerti apa yang telah terjadi.

Detik berikutnya ia memanyunkan bibirnya dan cemberut. Wajahnya begitu masam setelah ditampar bencana tugas matematika ini.

Jadi, tidak ada adegan romantis di mana si tokoh utama pria membantu mengerjakan tugas matematika yang sulit milik si tokoh utama wanita?

Sungguh mengecewakan.

.

.

it's nice to have a friend.

nakamoto yuta

nakamoto yuta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



minatozaki sana

minatozaki sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Well, hello.

Huaaaa akhirnya publish ff walaupun ceritanya sangat sangat sangat sangat cringe😭😭

skynefall.

it's nice to have a friend. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang