11. 너의 자리 : Puzzle Piece

455 180 11
                                    


"Guncangan terkuat bisa berasal dari orang terdekat."


Happy reading


Antartika, 1890.

Aku terpeleset kemudian terjatuh, tapi tangan kananku berhasil meraih ranting yang ada di ujung tebing. Sekuat tenaga aku berpegangan pada ranting itu, menopang tubuhku agar tak jatuh ke bawah dan tercebur ke lautan es yang pastinya sangat dingin.

Berlian Frost masih ada di tangan kiriku.

Sebelum Jisung benar-benar sampai di ujung tebing. Baekhyun yang menyadari aku terjatuh, tiba-tiba melompat dari atas kemudian meraih tangan kiriku dan ikut bergelantung disana.

Sontak aku langsung menatap Baekhyun dibawah ku dengan kesal. Mungkin jika aku yang bergantung, tidak akan berbahaya dan aku bisa selamat dengan mudah. Lalu sekarang?

Ranting ini akan segera patah karena tak kuat menopang tubuhku dan Baekhyun. Aku sungguh berpikir orang yang ada di bawahku ini adalah orang gila karena berani melakukan hal bodoh seperti ini.

"Lo gila hah?! Lepas berengsek!" Teriakku pada Baekhyun yang ada di bawah ku.

Baekhyun menyeringai, "Nona bisa melepaskan berlian ini, kenapa anda tidak melakukannya?"

Aku menatap Jisung di atas sana, ia mengangguk dan menyuruhku segera melepas berlian itu agar aku bisa menerima uluran tangannya dengan tangan kiriku. Sepertinya Jisung tak peduli lagi dengan berlian ini, dan ia terus memintaku untuk segera melepaskannya.

Krak!

"ERIN LEPASKAN BERLIAN ITU!" Teriak Jisung dari atas sambil mengulurkan tangannya, membantuku untuk naik.

Aku ragu...

Kemudian...

Byurr!

Akhirnya aku melepaskan berlian itu dan Baekhyun jatuh ke bawah bersama berlian itu. Dengan cepat aku menerima uluran tangan Jisung dengan tangan kiriku dan ia mulai menarikku ke atas.

Sesekali aku melihat ke bawah karena aku sangat penasaran dimana Baekhyun jatuh. Namun anehnya, di bawah tak ada apapun dan tak ada tanda-tanda Baekhyun ada disana. Baekhyun sama sekali tak muncul ke permukaan, apa dia benar-benar tenggelam?

"Erin kamu tidak apa-apa?" Jisung bertanya panik.

"Maaf.." kataku menunduk.

Jisung menatapku netraku kemudian memelukku. "Its ok, kita bisa mencari cara lain untuk mendapatkan berlian itu kembali, yang terpenting sekarang kamu aman. Tidak ada yang lebih berharga dibanding kamu."


—————


Seoul, 2020.

"Good Night.." Jisung pergi meninggalkan rumahku.

Aku masuk rumah dengan wajah muram karena gagal mengambil berlian tadi. Aku merutuki kenapa Baekhyun bisa sampai disana dan menggagalkan rencanaku. MUngkin dia sudah hilang disana bersama berliannya.

Tumben sekali dirumah sangat sepi. Jam segini biasanya Kak Renjun ada di ruang tamu. Oh iya, ayah dan bunda keluar kota untuk satu bulan ke depan, jadi aku hanya tinggal berdua dirumah bersama kakakku.

Mungkin Kak Renjun sedang di kamarnya. Mengacuhkan ini, aku segera menuju ke kamarku untuk mengganti bajuku karena ini sangat gerah. Baju ini jika digunakan di Antartika bisa menghangatkan tubuh, giliran di gunakan di rumahku, baju ini sangat panas. Di tambah di sini juga sedang musim panas, rasanya seperti sauna.

[✔️] DEFEND LIGHT : portent | PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang