Rembulan Bergelayut Rindu

Bab 8: Kembali dirumah

          Kurebahkan tubuhku diatas kasur sambil menikmati alunan lagu yang mengharu biru, sebiru suasana hatiku.

Jangan pernah katakan bahwa
Cintamu hanyalah untukku
Karena kini kau telah membaginya

Maafkan jika memang kini
Harus kutinggalkan dirimu
Karena hatiku selalu kau lukai

Tak ada lagi yang bisa 'ku
Lakukan tanpamu
'Ku hanya bisa mengatakan
Apa yang kurasa

'Ku menangis membayangkan
Betapa kejamnya dirimu atas diriku
Kau duakan cinta ini
Kau pergi bersamany

'Ku menangis melepaskan
Kepergian dirimu dari sisi hidupku
Harus selalu kau tahu
Akulah hati yang telah kau sakiti

Maafkan jika memang kini
Harus kutinggalkan dirimu
Karena hatiku selalu kau lukai

Tak ada lagi yang bisa 'ku
Lakukan tanpamu
'Ku hanya bisa mengatakan
Apa yang kurasa

       Begitu menyayat hati mendengar suara khas penyanyi Rossa dengan lirik lagu yang merobek-robek hati yang mendengarnya. Seperti hatiku saat ini, dan kembali aku menangis. Mencoba menata hati kembali perlahan-lahan, menyusunnya hingga menjadi sebuah susunan yang semestinya. Bukan keinginan hati yang sejujurnya, tetapi keadaan yang menghendaki demikian. Aku harus berusaha kuat, membuang rasa yang telah ada dan tertanam cukup dalam. Hingga sulit untuk mencabutnya kembali, tetapi aku bukanlah wanita egois, yang menghalalkan segala macam cara untuk sesuatu yang sangat dicintainya. Cintaku tulus untuk kebahagiaan orang yang kucinta, bukan mengambil kebahagiaan orang lain. Biarlah aku pura-pura lupa, membuang rasa yang telah ada karena tak ingin ada hati lain yang terluka. Biar kepergi membawa luka hati sendiri, tanpa ada yang menemani disisi.

       Kubuka kembali berkas-berkas yang akan kuserahkan esok hari teruntuk pimpinan BMT tempat kubekerja, dan akan kutinggalkan dia untuk selama-lamanya. Kembali tangisanku pecah, tak sanggup aku berada di posisi ini, dan yang kutakutkan seluruh kantor akan mengetahui jika ada drama esok hari antara aku dan Pak Anjas. 

Next Part 9