Pagi ini setelah seminggu berlalu, aku harus bergegas ke Balai Kartika karena ada turnamen taekwondo dan hari ini jadwalku sparing melawan seseorang yang pernah sekali kami dipertemukan dalam sparing beberapa waktu lalu, kalau tidak salah namanya Mita. Wanita berperawakan besar yang menjadi lawan tangguhku saat itu. Dan saat sparing dimulai tanpa sadar pandanganku tak sengaja memperhatikan cowok di tempat duduk penonton paling depan yang tak lain adalah Kak Rey. Sontak saja membuat jantungku seperti berlomba mengalahkan bunyi detakannya saat sparing dengan lawan didepanku. Bugggg..., sebuah tendangan mengenai kepalaku meskipun menggunakan pengaman tetap sedikit membuat pusing kepalaku. Kubalas dengan pukulan tapi akhirnya aku harus ikhlas di sesi terakhir ini aku kalah. Sedih kecewa itu yang kurasakan saat itu. Sudahlah, aku harus puas dengan hasil yang kuterima hari ini.
Kuselonjorkan kaki di pojokan ruang yang sepi sembari menikmati air mineralku, tiba-tiba datang cowok yang tak lain adalah Kak Rey dihadapanku. Deg...jantungku berdetak, aku ingin menghindar tapi tak ada celah untukku pergi. "Gimana ga pa-pa kah?" Tanyanya..."engg enggak kak...ga pa2", jawabku tegas tapi sedikit tertahan karna menetralkan detak jantungku yang terasa makin laju berdetak. "Syukurlah....ok semangat ya" katanya pergj berlalu. Tak kuliat pacarnya yang biasa menemaninya dalam even apapun. Oh God....ada apa ini?, heiiii riiin....sadar....ini bukan kamuuuu...bangun men...fikiranku menyadarkanku dan kembali aku berbenah untuk segera kembali kerumah merindukan masakan mami tersayangku. Dan sesampainya dirumah, kudapati papa sudah berada disana lebih dulu dariku.
Sambil mengacak rambutku, papa menanyakan kabarku seperti biasa, "gimana sparingnya anak papa?". "Belum berhasil pa.." jawabku biasa dan tanpa terlihat sedih aku masuk kekamarku. Setelah mandi dan makan, kuhempaskan tubuhku dikasur dan kembali muncul bayangan Kak Rey mengangguku. Sheeeet...kukipas-kipas dengan buku wajahku yang memang tidak panas karena memang ada ac yang sudah membuat nyaman kamarku. Tetap bayangan Kak Rey tidak hilang, terus saja berkelebat di mataku. Kenapa seperti hantu ya, bathinku. Kemana-mana bayangan itu hadir. Jangan-jangan, jangan-jangan akuuuu.....
Noooooo...,enggak...,batinku mengelak. Bukan, bukan pokoknya. Tidak ada sejarahnya aku jatuh cinta, tapiiii....Kenapa aku jadi lemah begini ya, dan bodohnya kenapa dia? Cowok yang dipuja-puja banyak wanita dan sudah memiliki kekasih yang sempurna. Apa ini yang disebut Cinta?. Sakit riiin batinku kembali menjawab kegundahanku. Kamu harus kuat rin...kuat. Kau sosok tangguh tak terkalahkan, jangan menyerah. Buang perasaan itu...
Next Part 4
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Rindu
RomanceSebuah kerinduan panjang tak bertepi, dalam cinta yang diam, terhalang oleh jarak dan waktu...akankah dipertemukan dalam elegi cinta yang diharapkan. Cinta dalam balutan keimanan, cinta yang dihalalkan... tanpa adanya ketakutan dalam sebuah dilema.