🥀: 02

9K 715 70
                                    

Lisa akhirnya hanya bisa terduduk pasrah di kursi paling pojok dengan Taehyung yang juga ikut duduk bersamanya. Iya, mereka memang duduk sebangku dan memilih tempat paling pojok.

Tentu saja itu awalnya hanya ditempati oleh Lisa seorang diri, mengingat gadis itu sangat suka menyendiri. Namun ketenangannya harus terusik tepat satu bulan yang lalu. Disaat Taehyung resmi menginjakkan kakinya untuk pertama kalinya di kelas Lisa. Dan untuk pertama kalinya Lisa menjadi gugup hanya karena manik elang Taehyung yang menatapnya nakal.

Sebenarnya masih ada dua bangku kosong selain bangku di sebelahnya, namun entah daya tarik apa yang mampu membuat Taehyung memilih untuk duduk dengannya. Padahal yang ia lakukan hanya duduk diam tanpa banyak bertingkah seperti gadis lainnya.

Lebih tepatnya terlihat tidak tertarik pada murid baru itu.

Jari jemari panjang Taehyung menyelipkan surai Lisa ke belakang telinga dengan tubuh yang kian mendekat.

Mempersempit jarak yang ada.

Pemuda itu bahkan hanya tersenyum kecil ketika Lisa berangsur menjauh yang mengakibatkan tubuh kecil nya berdempetan dengan dinding.

Itu akan menjadi lebih mudah!

"Taehyung, ki-kita sedang di k-kelas." Ujar Lisa berusaha menghentikan tindakan Taehyung.

Ia tau apa yang akan pemuda itu lakukan setelahnya, dan ia tak cukup berani untuk menolak tindakan gila pemuda itu.

Atau Lisa hanya akan masuk ke dalam kandang macan setelah berani menolaknya.

Taehyung mengangkat wajah Lisa. "Lalu? Haruskah aku membawamu ke apartemen?" Bisiknya parau.

Bolehkah Lisa berharap agar seseorang dari sekian banyak nya manusia di ruangan ini menegurnya, lebih tepatnya menegur Taehyung. Gadis itu menatap sendu pada beberapa punggung teman sekelasnya yang sama sekali tidak bergeming, bahkan bergerak seinci untuk melihatnya saja tidak mau. Atau lebih tepatnya mereka mencari aman.

"Jangan berharap mereka akan menolongmu Lisa," Ujarnya menyadari kemana arah tatapan Lisa.

Taehyung memang mengancam pada seluruh murid di kelasnya agar tidak mencampuri urusannya dengan Lisa, bahkan pemuda itu tak tanggung tanggung akan berbuat tindakan diluar nalar kalau ada yang berani menatap bangku tempatnya dan Lisa duduk.

Berlebihan memang! Namun itulah Taehyung.

Mereka hanya bisa menurut karena mereka ingin bersekolah dengan tenang tanpa mencari masalah pada anak dari donatur terbesar di tempat mereka sekolah ini.

Lisa kembali menunduk dengan tangan yang meremat kuat ujung rok nya. "Bo-bolehkah kali ini saja tidak melakukan itu, kumohon ..." Pinta Lisa dengan suara lirih berusaha agar tidak membuat Taehyung salah mengartikan ucapannya barusan.

Gadis itu terdiam dengan berbagai pikiran yang memenuhi benaknya, menerka nerka kenapa Taehyung masih juga terdiam setelah ia melontarkan kalimat tadi. Apakah pemuda itu marah? Atau malah sedang bersiap ingin menyiksa nya? Lisa sungguh kalut sendiri memikirkannya.

Namun detik kemudian wajahnya terangkat saat tangan hangat menangkup kedua sisi wajahnya lembut, membelai lembut kedua pipi berisi nya.

"Baiklah,"

Mata Lisa membola saat itu juga saat mendengar satu kata terucap dari belah bibir tipis Taehyung. Membuat Taehyung terkekeh seraya menaikkan sedikit dagu Lisa.

"Tutup mulutmu Lisa, atau aku akan menarik kembali ucapku."

Lisa mengulum bibirnya sendiri kemudian mengangguk cepat, gadis itu masih tidak percaya kalau Taehyung menuruti permintaan nya kali ini. Karena selama satu bulan terakhir Taehyung akan memaksanya walaupun Lisa sudah memohon sambil menangis sekalipun.

[M] FRIENDS WITH BENEFITS'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang