Bisikkan bisikkan langsung menemani tiap langkah yang Lisa lewati, penampilannya yang cukup nyentrik dari yang lain membuat gadis itu langsung menjadi pusat perhatian dan pembicaraan di sepanjang koridor yang menghubungkan dengan tiap gedung gedung kelas.
Walau sebelumnya gadis kelahiran New York itu memang sudah sering dibicarakan, semenjak dirumorkan memiliki hubungan dengan anak Donatur terbesar di sekolah mereka. Ada juga yang menerka nerka bahwa Lisa menjual tubuhnya pada lelaki berparas tampan itu, namun yang ia lakukan hanya diam seakan tidak mendengar hal menyakitkan apapun yang mereka ucapkan.
Lisa hanya menganggap nya sebagai angin lalu. Gadis itu mempercepat langkahnya menuju kelas, ia ingin segera mendudukkan tubuhnya yang terasa sangat pegal. Belum lagi ia harus menemui Taehyung di kantin saat jam istirahat nanti. Ia sangat malas sebenarnya ke kantin, namun pemuda itu selalu berhasil menyeret nya ke sana.
Menyebalkan!
Helaan nafas panjang menemani Lisa yang sudah melingkupkan wajahnya pada lipatan lengan yang ia jadikan bantalan di atas meja. Tanpa berniat untuk setidaknya menyapa beberapa teman di kelasnya, atau sebaliknya mereka juga memilih enggan menyapa Lisa.
Karena biar bagaimanapun Taehyung melarang siapapun untuk berinteraksi dengan gadis berponi itu. Bahkan Lisa pernah memohon agar ia kembali diperbolehkan untuk berteman dengan Minnie, satu satunya sahabat yang ia kenal sejak satu tahun terakhir. Namun berada di kelas yang berbeda dengan nya.
Ah, Lisa jadi rindu dengan Minnie. Gadis itu sedang pergi ke Busan untuk mengunjungi neneknya yang sedang sakit.
Hingga suara bel pertanda akan memasuki jam pelajaran pertama bergema di ruangan kelas Lisa. Membuat gadis itu mengangkat wajahnya bersamaan dengan masuknya seorang guru cantik yang membawa beberapa tumpukan buku yang ia peluk.
"Lisa, dimana teman sebangku mu?"
Sontak pandangan seluruh murid langsung terarah ke padanya begitu Park Saem menanyakan perihal kemana perginya teman sebangku Lisa yang tak lain adalah Taehyung tentunya.
Lisa menggeleng pelan. "Molla, dia hanya bilang ingin pergi, Saem." Jawab nya dengan jujur.
Karena pagi tadi Taehyung hanya mengatakan ia ingin pergi, tanpa menyebutkan kemana tempat yang akan ia tuju. Well, itu juga bukan urusannya. Ia tidak mau tahu dan tidak ingin tahu.
"Baiklah, hari ini kalian tulis beberapa poin penting yang ada dalam buku ini." Ucap Park Saem sambil mengangkat salah satu buku tebal yang ia bawa tadi.
•••
Sudah setengah jam lamanya pemuda tampan itu duduk dengan wajah yang memerah, kedua matanya yang terpejam serta bibir yang terbuka kecil merasakan sensasi nikmat saat tangannya naik turun melingkupi kejantanannya yang tegang.
Mulut nya tidak bisa berhenti mendesah dengan sesekali matanya melirik untuk melihat sesuatu pada layar laptopnya yang menampilkan video porno yang ia putar tadi.
Rambutnya sudah acak acakan dengan dasi yang sudah longgar, dan peluh keringat yang mengalir di sekitar pelipis dan juga lehernya. Membuat kulitnya terlihat begitu menggoda dengan warna tan sexy.
"Fuck! Ahh ..."
Geraman rendah Taehyung memenuhi ruangan kedap suara di sana, lampu temaram yang menyala membuat udara sekitar serasa panas dan sesak.
Sudah kesekian kalinya pemuda itu harus memuaskan hasrat nya sendiri, tanpa menyewa jalang atau melakukannya pada para gadis yang siap melempar tubuhnya sendiri untuk bertukar peluh dengannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/234071777-288-k552881.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] FRIENDS WITH BENEFITS'
RomanceR E V I S I ❝ Stop talking, don't refuse and just enjoy my game. I know your body wants as much as mine. ❞ July 25, 2020