Keluarga

500 46 10
                                    

Anyang, 2013

Kabut pagi masih menyelimuti pemukiman penduduk di daerah Anyang. Matahari pun masih enggan untuk menampakkan wujudnya walau hanya sedikit saja. Ya, sekarang masih sekitar pukul 05.00 dini hari. Tapi beberapa orang dari sebuah keluarga kecil sudah sibuk melakukan kegiatannya masing - masing.

Seorang wanita yang sudah terlihat menua karena termakan usia terlihat sedang sibuk memasak makanan untuk sarapan pagi. Yoon Yeo Jung, nama lengkap nenek Sejeong. Ya nenek Yoon sekarang sedang berkutat dengan kesibukannya didapur. Walaupun sudah lanjut usia, tidak serta merta membuat nenek Yoon untuk berdiam diri begitu saja. Dia selalu berusaha untuk tetap beraktivitas agar persendiannya tidak kaku kalau hanya berdiam diri terus menerus. Ditengah kesibukannya ada wanita paruh baya yang menghampirinya untuk menawarkan bantuan.

"Biar aku bantu memasak bu, nanti ibu kelelahan kalau terlalu banyak beraktivitas" Ujar Hwang Young Hee yang tak lain merupakan ibu dari Sejeong.

"Tidak perlu, kau segera mandi saja bersiap untuk berangkat mengajar anak-anak didikmu. Jangan lupa bangunkan anak - anak juga supaya lekas bersiap untuk berangkat sekolah dan kuliah. Lagi pula aku tidak masak banyak, aku hanya menggoreng telur untuk lauk makan kita nanti, jadi tak akan membuatku kelelahan" Tolak nenek Yeo Jung.

Young Hee pun hanya bisa mengangguk pasrah lalu berbalik menuju kamar kedua anaknya yang letaknya bersebelahan. Namun sebelum mengetuk pintu kamar, Park Bo Gum sudah menunjukkan batang hidungnya didepan pintu kamarnya.
" Kau sudah bangun Bo Gum?? "
" Sudah eomma, ini aku mau mandi"
"Ya sudah kamu mandi duluan sana, eomma mau membangunkan adikmu" Ucap Young Hee sembari mengelus kepala anak laki - lakinya itu. Bo Gum pun hanya mengangguk sambil berjalan menuju kamar mandi dengan muka bantal khas orang baru bangun tidur.

Young Hee masuk ke kamar Sejeong dan mendapati Sejeong yang masih tertidur pulas dengan keadaan terduduk dimeja belajarnya. Banyak kertas dan buku yang bertumpukkan dimeja belajar Sejeong. Young Hee pun berinisiatif mengambil salah satu tumpukkan kertas tersebut lalu membacanya.
"Formulir Audisi Kpop Star 2, rupanya keinginanmu ingin menjadi seorang penyanyi tak pernah pudar " Young Hee hanya bisa mengelus rambut Sejeong dengan tatapan yang sendu.
Sementara yang dielus rambutnya mulai terusik karena merasakan pergerakan tangan dikepalanya. Perlahan Sejeong membuka matanya sambil menegakkan tubuhnya melakukan peregangan layaknya orang yang baru bangun tidur.
" Eomma, kenapa eomma ada disini?? Memangnya sekarang sudah jam berapa" Tanya Sejeong sambil mengucek - ngucek matanya.
" Ini sudah jam 05.00 pagi, bangunlah lalu segera mandi agar tidak terlambat ke sekolah" Young Hee menepuk bahu Sejeong untuk membantu Sejeong mengumpulkan nyawanya. Ya jarak rumah Sejeong ke sekolah Indaegwon High School tempat Sejeong menimba ilmu memang lumayan jauh, harus menempuh waktu selama 45-50 menit. Itupun dengan menggunakan sepeda, bagaimana kalau jalan kaki?? Tentu bisa kalian bayangkan seberapa jauhnya. Ya hidup Sejeong yang serba apa adanya tak memungkinkan Sejeong untuk hanya menaiki bus setiap harinya. Bisa makan untuk setiap harinya saja itu sudah menjadi berkah luar biasa untuk Sejeong. Ya Sejeong hanya dibesarkan oleh Ibu nya dengan bantuan kakek dan neneknya karena ibu Sejeong sudah lama berpisah dengan ayahnya semenjak Sejeong masih berusia 1 tahun. Tapi itu tak membuat Sejeong berkecil hati, dia berusaha menerima semuanya dengan lapang dada karena dia yakin suatu hari nanti dia juga bisa mendapatkan kebahagiaan seperti yang orang lain rasakan.
" Lain kali tidur lah dengan benar, jangan tidur sambil duduk dikursi belajarmu seperti ini. Tidak baik untuk tulang punggung mu" Ucap Young Hee seraya mengelus punggung Sejeong lalu berlalu pergi dari kamar Sejeong.

30 menit kemudian Sejeong dan keluarganya pun berkumpul diruang keluarga untuk sarapan bersama.
"Aku berangkat kerja dulu ya, mumpung masih pagi jadi stasiun Anyang masih belum padat orang. Supaya memudahkanku dalam bekerja " Ujar Jung In Gi setelah selesai minum sambil meletakkan gelas yang sudah kosong tersebut dimeja. Ya kakek Sejeong bekerja sebagai petugas kebersihan di stasiun Anyang, jadi dia harus pagi - pagi Sekali berangkat kerja agar dapat membersihkan Stasiun sebelum mulai dipadati oleh orang - orang yang akan menaiki kereta disana. Walaupun usianya sudah mulai senja, dia harus tetap bekerja agar bisa membantu Young Hee menghidupi anak - anaknya. Ia tak tega kalau hanya berdiam diri menyaksikan anak perempuannya harus kerja keras sendiri untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.
" Hati - hati di jalan ya kek, jangan terlalu memaksakan diri kalau kakek sudah merasa lelah " Sejeong berujar seraya menatap kasihan pada kakeknya yang masih harus bekerja diusia senjanya.
" Tenang saja, kakekmu ini laki - laki yang kuat jadi tak akan mudah lelah. Kakek masih mempunyai banyak tenaga untuk tetap bertahan sampai kakek dapat melihat cucu perempuan kakek ini menjadi penyanyi terkenal. Seperti yang selalu kau impikan itu" Tangan kakek Jung mengusak rambut Sejeong dengan lembut. " Semoga aku benar - benar bisa mewujudkannya kek " Ucap Sejeong dalam hati sambil tersenyum sendu.
" Jika aku sudah lulus kuliah nanti, kakek tak perlu repot  lagi untuk bekerja. Aku yang akan bekerja dan menghasilkan uang, jadi kakek dan ibu tak perlu banting tulang untuk membiayai kami" Bo Gum menatap kakeknya dengan sedih karena merasa dia belum bisa berguna untuk keluarganya. " Tentu saja, kau harus bekerja keras dan menghasilkan banyak uang. Agar kau bisa mengajak kita semua makan makanan yang enak di restoran mahal lalu berjalan - jalan ke luar negri hahaha" Canda kakek sambil tertawa, dia memang orang yang humoris jadi selalu menimpali sesuatu dengan candaan. Tapi tiba - tiba tawanya terhenti " Kau tak perlu merasa terbebani dengan kondisi keluarga kita yang sekarang, kau hanya perlu menjadi orang yang berguna, berguna untuk ibumu, adikmu, kakek, nenek, dan orang - orang disekitarmu. Tak ada gunanya kau mempunyai banyak uang, mempunyai kedudukan yang tinggi jika nyatanya uang yang kau punya tak kau gunakan untuk sesuatu yang benar, kekuasaan yang kau punya justru kau salah gunakan. Cukup menjadi orang yang berguna dan bertanggung jawab saja itu sudah membuat kakek bangga padamu" Kakek tersenyum sambil menepuk pundak Bo Gum untuk menenangkan cucunya yang sedang dirundung rasa bersalah. Dia pun langsung bergegas pergi karena tak mau sampai kesiangan untuk sampai di stasiun Anyang. Sejeong, Bo gum beserta ibu dan neneknya pun bergegas menyelesaikan sarapan. Young Hee pun pergi untuk mengajar muridnya, sedangkan Bo gum dan Sejeong menaiki sepeda bersama karena jarak Anyang University tempat Bo gum kuliah tidak jauh dengan sekolah Sejeong. Sedangkan neneknya memandang kepergian anak serta cucunya dengan sendu, berharap suatu hari kehidupan mereka bisa lebih baik. Dia juga ingin melihat anak serta cucunya merasakan kebahagiaan seperti orang lain yang serba hidup berkecukupan.

At Anyang University

Cccciiiiiittt
Suara rem sepeda yang Bo Gum kendarai berbunyi menandakan dia sudah sampai di kampusnya.
" Sudah sampai " Ucap Bo Gum girang
Sambil turun dari kemudi. Sejeong pun yang tadinya berada di belakang bergegas pindah ke depan kemudi.
"Baiklah aku pergi dulu ya oppa. Oya oppa hari ini pulang jam berapa?? Apa aku perlu menjemput oppa dulu saat pulang nanti?? "
Bo Gum menggeleng keras " Tidak perlu, aku sepertinya akan pulang larut hari ini. Jadi kau langsung pulanglah kerumah. Ok " Bo Gum tersenyum sambil mengusak rambut Sejeong. " Ok, aku pergi dulu. Daaa ahh" Sejeong melambaikan tanganya lalu berlalu mengayuh sepedanya menuju sekolah. Bo Gum membalas lambaian Sejeong lalu bergegas masuk ke kampusnya. Mungkin bagi sebagian orang sangat aneh untuk berangkat ke kampus menggunakan sepeda, sehingga terkadang dia mendapat tatapan mencibir dari orang - orang di kampusnya. Tapi Bo Gum berusaha untuk tidak memikirkannya karena memang seperti itu adanya. Toh dia ke kampus untuk mencari ilmu bukan untuk ajang pamer kekayaan, pikirnya.

Indaegwon High School

Pukul 06.50 Sejeong sampai di parkiran sekolah. Ia pun langsung memarkirkan sepedanya lalu bergegas masuk ke kelasnya karena 10 menit lagi bel masuk akan segera berbunyi.

Proses belajar mengajar pun berjalan seperti biasanya sampai bel istirahat berbunyi. Sejeong langsung merapikan buku dan alat tulisnya lalu temanya pun datang menghampiri.
" Sejeong ayo ke kantin aku sudah lapar " Ajak Sewan sambil menarik tangan Sejeong karena perutnya sudah sangat keroncongan.
" Ya iya sabar "
" Oya, Sejeong apa kau jadi ikut audisi Kpop Star 2, katamu kemarin kau sudah mengisi formulirnya" Tanya Sewan dengan penasaran.
" Ya tentu, ini kesempatanku untuk mewujudkan impianku menjadi penyanyi. Tapi... "
" Tapi kenapa?? "
" Apa mungkin aku bisa menang, pasti akan ada banyak orang yang ikut audisi itu jg bahkan mereka mungkin banyak yang memiliki suara lebih bagus dariku atau bahkan mungkin mereka lebih cantik dan jago dance daripada aku " Sejeong merasa minder
" Heyyyy " Sewan menepuk kedua pipi Sejeong dengan keras yang tentunya membuat Sejeong kesakitan.
" Mana Sejeong yang ku kenal?? Sejeong yang pantang menyerah, Sejeong yang pekerja keras, hah?? Kamu tidak usah merasa rendah diri seperti itu, kamu mempunyai kelebihanmu sendiri jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Dan lagi takdir seseorang tidak ada yang tahu, jadi apa salahnya kalau kau berusaha dan bekerja keras terlebih dahulu. Buktikan kepada semua orang kalau kau memang layak untuk menjadi penyanyi yang handal" Sewan meyakinkan Sejeong berharap apa yang dikatakannya barusan dapat membangkitkan semangat temanya itu. Sejeong pun tersenyum bahagia dengan perlakuan Sewan kepadanya, dia sangat bersyukur karna memiliki teman seperti Sewan.




Segitu dulu ya 😂😂😂
Kira" Gmn menurut kalian??
Ngena gk jalan ceritanya?? Atau justru membosankan?? Mohon kritik dan saranya yah, krna ini work pertamaku jadi masih harus banyak belajar..
Jngan lupa vote n comment nya jg ya😂😂

Makasih buat yang udah mau mampir ke work pertamaku 🙏🙏🙏🙏

FOREVER LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang