WAKE ME UP!
Aku melototkan mataku ke Dera, saat ia datang mencubit pipiku, dan luar biasa sakit banget cubitannya, ia menanyaiku siapa namanya yang kujawab agak ragu karena kini aku harus menjadi Benua karena aku kini terjebak di tubuh menjengkelkan ini. lalu ia mengacak rambutku, Benua yang kini menghuni tubuh ku protes membuat Dera menatapnya dengan heran.
"Laut, gue kan nggak acak rambut lo tadi" ujar Dera, astaga... aku benar-benar khawatir dengan tubuhku yang di huni Benua itu, bisa-bisa aku dapat masalah apalagi kalau dia seenaknya.
"gue mau ngomong sama Benua- maksud gue, Laut, lo berdua bisa diluar dulu nggak nunggu?" ujarku, pada Samudera dan Awan, Samudera kembali mengacak rambutku.
"gayaan lo, sok serius gitu gak cocok tauuu"
ujarnya "tapi yaudah jangan lama yah" ujarnya menarik Awan ke luar.kini hanya tersisa gue dengan Benua.
"Ben, gue gak tahu sampai kapan gue ada di tubuh lo, tapi untuk jaga-jaga lo harus setujuin beberapa hal ini selama elo ada di tubuh gue, ngerti?" ujarku serius.
"iyadehhhh, apaan syarat lo" ujarnya belagu, untuk pertama kalinya aku melihat diriku sebagai makhluk menyebalkan.
"gue mau, lo kalau mau bertindak sesuatu, lo harus tanya gue dulu, gue gak mau dengan lo di dalam badan gue, lo berlaku seenaknya" ujarku, penuh dengan penekanan.
"misalnya? kayak bunuh diri gitu?" ujar Benua, yang kuhadiah pelototan tajam. "bercanda" sambungnya sambil tersenyum.
"dan, gue minta lo harus rahasian ini semua ke orang-orang, mereka bakal nggak percaya, gue gak mau kalau kita keluar dari rumah sakit ini, kita malah masuk lagi di rumah sakit lain, dikira kejiwaan" ujar ku lagi.
Benua tertawa, ini sama sekali tidak lucu menurutku.
"dan ..." ujarku setelah berpikir sesuatu hal yang menyangkut hidup dan matiku "gue mau lo pelajari skripsi gue"
"HAH?!!! gila lo!" ujarnya terkejut.
iya, aku sendiri rasa aku seperti ingin gila jika membayangkan sidang skripsi nanti aku belum kembali ke tubuhku, membayangkan Benua yang bakal ada di tubuh ku buat aku ingin berlari pergi dari dunia ini.
"gue bakal sidang skripsi, tapi waktunya belum tepat, tergantung" ujarku "pokoknya, lo hanya harus fokus belajar, gue bakal bimbing lo pokoknya, lo sisa hapal apa yang akan lo presentasikan nanti, ngerti?" ujarku.
"okay!!!" ujarnya tiba-tiba antusias, malah memberiku perasaan tidak enak, "tapi dengan satu syarat"
aku mengernyitkan alisku, "apa?"
"lo harus selalu temanin Samudera kemanapun dia butuh elo! ngerti?"
aku mengernyit, astaga!!! Tuhan aku mohon kembalikan aku ke tubuh ku yang semula, cobaan ini terlalu berat, mengharapkan sebuah kewajiban besar menyangkut hidup dan matiku, pada satu-satunya sahabatku yang selalu menimbulkan rasa cemas dan khawatir di setiap kelakuannya, ditambah harus selalu bersama wanita yang ribut dan ribet nya bukan main, tolongggg..... aku rindu tubuhku.
"woyy, setuju gak lo?" ulang Benua.
"okay.." ujarku pasrah "tapi lo harus belajar!"

KAMU SEDANG MEMBACA
sw!tch
FantasiaBenua tidak pernah menyangka saat bangung dari kecelakaan itu dia terjebak di tubuh sahabatnya, Laut. Laut bahkan tidak pernah menginginkan menjadi Benua, berada di tubuh Benua membuat lelah untuk berinteraksi dengan orang-orang lain. sedangkan Sa...