What the fuck! C'mon Aurista, ini bukanlah ciuman pertama lo! Tapi napa lo sikap kayak gini seakan ini ciuman pertama lo?! Batinnya memaki diri sendiri.
Bibirnya bahkan hanya menempel dengan cowok di hadapannya yang berdiri kaku.
Menjauhkan sejenak wajahnya Aurista kembali lagi melihat sekitar, kini sekelompok orang-orang aneh itu berlari ke arah dekat mereka. Aurista melotot kaget segera meraih kepala Eru bibirnya kembali menempel sekarang bukan lagi sekedar menempel dia menggerakkan bibirnya.
Merapatkan tubuhnya pada Eru membawa tubuh itu untuk mundur perlahan. Aurista merasakan jantungnya berdebar kencang. Dirinya yakin ini efek takut sama sekelompok itu tapi bukankah dia tidak pernah takut dengan hal apa pun? Lalu debaran sialan macam apa ini?!
Ketika langkah kaki itu berlari melewati mereka Aurista merasa enggan untuk melepaskan diri.
Apa yang terjadi pada dirinya? Padahal hanya dia yang mencium bibir Eru. Sementara cowok itu enggan untuk membalas ciumannya.
Apa-apaan ini?! Aurista merasa aneh berusaha fokus mendengar hingga yakin mereka telah berlalu pergi. Aurista melepaskan diri memberikan jarak untuk menatap mata itu.
Jantungnya semakin berdetak tidak normal terlebih saat sorot mata itu menatapnya dalam diam.
"Mereka udah pergi. Buat hindari perkelahian kita bakal cari jalan keluar tapi nggak lewat sini."
Cowok itu melangkah pergi meninggalkan Aurista yang berusaha menormalkan detak jantungnya. Hanya sesaat ketika Eru kembali lagi memegangi tangannya dan membawanya mencari jalan keluar.
Eru membawa dia menuju seseorang yang bekerja di klub ini. Tanpa bertanya lebih banyak lagi orang tersebut menunjukkan arah pintu keluar.
"Tunggu!" Aurista menghentikan langkah kakinya, "Elo bercanda? Lo nggak suruh gue buat lompat dari ketinggian, kan?"
"Nggak bakal sampe patah tulang, cepat lompat."
"No! Ini tinggi!"
Eru lompat duluan dan berdiri di bawahnya.
"Lompat. Gue bakal tangkap lo."
Ini memang terlalu berlebihan. Tinggi dari tempat Aurista berdiri dengan halaman belakang klub setinggi punggung orang dewasa tapi biar bagaimanapun tetap saja ini kategori tinggi.
"Lompat sekarang."
"Nggak mau! Gue bisa mati!"
"Elo mau kita ditangkap? Dan gue bakal berantem sama me —"
"Fine! Gue loncat sekarang puas lo!"
Menarik napas sebelum loncat dengan cepat Eru menangkap tubuhnya. Aurista hanya berharap cowok itu tidak sadar akan debaran jantungnya yang bekerja di luar detak normal.
"Mobil ada di luar klub ini, ayo."
"Tunggu dulu! Mobil gue di parkir depan klub."
"Urusan mobil lo mudah, sekarang jangan banyak omong ikutin omongan gue."
¤ ¤ ¤ ¤ ¤
Hening.
Bukan tanpa alasan tiba-tiba saja Aurista merasa gugup. Sejak memasuki mobil hingga mereka dalam perjalanan pulang cowok itu tidak bicara sedikit pun.
Apa Eru marah karena dia telah menciumnya tanpa izin?
Tidak-tidak! Ini jelas bukan salah Aurista. Seharusnya cowok itu berterima kasih berkat dirinya tidak ada perkelahian terjadi tadi. Batinnya sibuk menebak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crash Into You [END-BOOK VERSION]
Storie d'amoreThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== [ SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK BUKU ] "Cium gue!" "Apa?" "Iya! Gue min...