Sangat sulit bagi Dinda untuk memaafkan daffa Dinda masih marah dan kesel ke Daffa.
Tetapi Dinda tidak pernah berfikir dia menilai daffa hanya dari dirinya saja
"Dinda go, mari kita makan" teriak clara
"Ga ada yg sepesial" kata Dinda
"What dinda knpa muka kamu cemberut gitu" kata clara
"Tante mana ngerti perasaan Dinda saat ini" kata dinda
"Not naiss Dinda, aku ini Tante kamu bukan orang asing" tegas Clara
"Iyah Tante itu Tante paling terbaik sedunia" kata Dinda senyum tipisMereka berdua pun mulai makan dan setelah selesai makan Dinda menonton tv entah karena apa mungkin dia bosen tidak biasanya Dinda menonton tv, tapi tv yg nonton Dinda melamun.
"Din" kata Jamal mengetuk pintu
"Jamal, mau ngapain di sini" kata dinda
"Hem. Walaupun kamu udah besar tapi belajar bareng engga lupa kan ane aye" tegas jamal
"Yampun iya, kamu baru Dateng kemna aja Lo" kata dinda
"Ya kan selalu jagain kamu pas lagi berubah menjadi moncan" kata Jamal
"Iya juga sih, ya kenapa setiap aku berubah pasti kamu datang" kata Dinda
"Kan udah takdirnya" senyum jamalClara pun datang
"Eh malah ngobrol bukanya belajar bareng" tanya Clara
"Santai Tante jamal selalu bisa" tegas dinda
Jamal pun tersenyum malu
Akhirnya mereka berdua belajar Dinda cuma iy iya aja, tidak tau ngerti apa engga
Dinda mungkin sangat beruntung mengenal Jamal yg selalu ada saat dia terpuruk, saat dia mengalami masa masa sulit Jamal sangat menghibur walaupun dinda rada agak sedikit cuek cuek tapi itu tidak membuat ciut Jamal yg ingin membebaskan kutukan Dinda yg masih ada
"Haus nih, bibi minum" kata Dinda teriak memangil bibi
"Bibi bilang tadi ke pasar, belanja pisang" kata jamal ketwa
"Yaudh kamu bikini aku minum deh sekalian bawain pisang" kata DindaJamal yg di suruh pun siap tegak berdiri
"Siap nona, pesanan segera aye antar" kata Jamal sok pelayan
",Hehehe" ketwa DindaJamal pun segera bergegas ke dapur mengambil minuman untuk Dinda
Jamal pun Dateng membawa minuman dan pisang
"Nih pesanannya nyonya" kata Jamal
"Baik pelayan aku minum dulu ya" senyum Dinda"Udh sampe sini dulu ya" kata Dinda
"Loh kan materi masih jauh" kata Jamal
"Ngantuk" kata Dinda
"Ga boleh harus selesai hari ini" kata Jamal
"Orang ngantuk ga bisa di paksain kali" kata Dinda
"Yaudah deh iya" kata JamalSebelum Jamal pergi Jamal pun bicara pada Dinda
"Din ini aye ada sesuatu" kata Jamal
"Apaan tumben" kata Dinda
"Tutup mata kamu dulu yg erat" kata Jamal mohon
"Ada apa sih, awas aja kalo macem macem" kata Dinda
"Engga Dinda ayo tutup mata dulu" kata Jamal dengan suara lembutDinda pun menurut perintah Jamal akhirnya menutup mata nya Dinda pun menutup dengan tangannya
Jamal pun segera membuka kotak berisi cincin emas yg indah
"Sekarang buka" kata Jamal
Dinda pun terkejut di buat nya berani sekali Jamal melakukan semua ini
"Ini buat kamu Din" kata Jamal
"Indah banget makasih ya"Jamal pun meminta jari Dinda di ulurkan
"Aku pasang ya" kata JamalJamal pun memasang cincin ke jari Dinda
"Ini kamu yg beli" kata dinda
"Iye, kamu suka" kata Jamal
"Banget"Jamal pun akhirnya pergi pulang
Keluar dari rumah Dinda Jamal cuma bisa senyum deg-degan iya rasanya dia tidak menyangka bahwa hari ini dia memasang kan cincin di jari Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monyet cantik 3
Romancemasih ingat kalian dengan kutukukan monyet yang menimpa Lisa dan dinda, apakah benar Lisa dan dinda sudah menemukan cinta sejatinya, ini adalah kisah Dinda nya saja bagaimana Dinda berpacaran dengan Jamal seseorang pria miskin dengan dinda yg mempun...