Sebelumnya saya meminta maaf karena terdapat banyak kesalahan dalam part ini jadi saya merevisinya.
Selamat membaca:) ♡
"Arka mah emang cuek,sinis plus galak orangnya ya kan?"
"Iya Arka itu ganteng," aku secara tidak sadar telah mengatakan itu,pikiranku ini seakan menyuruhku untuk mengatakannya.
Seketika kelas yang tadinya ribut tiba-tiba hening saat aku mengucapkan kalimat itu,tidak berlangsung lama,kelas ini berubah menjadi pasar lagi dengan kalimat yang beberapa detik yang lalu aku katakan sebagai bahan ejekan untuk menggodaku.
"Cieee" , "Veera bisa aja" , " Ekhem ekhem " , "Arka dibilang ganteng tuh woi sama Veera," kata-kata seperti itulah yang keluar dari mulut teman-temanku,dan kebetulan tidak ada guru yang mengajar dikelas kami,ya bisa dikatakan jam kosong karena kami baru saja naik kelas IX dan masih dalam tahap perkenalan, jadi mereka bisa bebas ribut sesuka hati dengan mengejeku karena kalimat itu.
"Cieee Veera bilang Arka ganteng nihhh,Arkaaa kata veera kamu ganteng woii," teriak Nana dari bangku belakang ke Arka.
Teman sebangku Arka,Aiden Ravinzy menepuk bahu Arka supaya Arka mau meladeninya.
"Bang,bang, itu lu di ributin sekelas njr,lu ga denger apa gimana dah," tapi yang diajak bicara tidak merespon apapun dan melanjutkan tugas yang mungkin belum di seleaikannya seakan tidak terjadi apa-apa di kelas.
" Ihh ga , maksudnya Arka itu galak bukan ganteng,tadi aku salah ngomong," ralatku menyangga godaan dari teman sekelas terutama Nana si mulut cempreng.
Bukan IX A namanya jika langsung menerima kalimat kedua yang aku katakan ,mereka selalu lebih percaya pada kalimat pertama yang keluar dari mulut dari pada kalimat setelahnya walau kalimat pertama itu tidak benar.
Dan di lain sisi ada sekumpulan orang yang secara terang-terangan merasa tidak suka dengan keberadaanku ini.
"Apaan sih tuh orang,keganjenan banget bilang Arka ganteng,"
"Hm mau pansos kali tuh,"
"Ga tau aja kali ya si Arka tuh cuma punya Dhea seorang,"
"Biarin aja, kali ini gw ga mau ganggu konsentrasi my boo yang lagi serius ngerjain tugas,uhhh my boo ganteng banget sih walau cuma lagi nulis," Kata Dhea sambil menopang dagunya menggunakan kedua tangan dengan tatapan mata yang terlihat memuja kepada Arka.
Mereka berempat adalah sekumpulan anak perempuan kelas IX A yang populer karena kecantikannya,ya aku juga mengakui jika mereka cantik tetapi sifat mereka yang buruk meminuskan itu semua.Ketuanya, Dhea Alea juga sangat menyukai Arka, setiap hari dan setiap dia bertemu Arka,Dhea selalu menempel padanya apalagi sekarang Dhea dan Arka satu kelas,entah akan jadi seperti apa kelas ini.
Bruggghhh!!
Suara gebrakan meja yang sangat keras itu langsung membuat diam seisi kelas."Bisa diemkan?!," dia yang menggebrak meja,Arka.
Walau hanya mengatakan satu kalimat ,tetapi satu kalimat itu terdengar sangat penuh dengan penekanan dan mampu membuat kelas hening untuk kedua kalinya.siswa-siswi yang ribut diam dan langsung duduk di mejanya masing-masing ,ekspresi mereka terlihat seperti sedang berhadapan dengan guru killer.
Dan dari salah bicara itulah aku Veera Kinara secara tidak sadar mulai menyukai laki-laki itu yang mempunyai sifat cuek,sinis,galak, dan berlidah tajam , dia bernama Arkananta Leondra , seorang paskibra dan Ketua OSIS di SMP Negri 2 Jaya.
..
.
.
.
Yang kita anggap baik untuk hati kita belum tentu itu baik bagi hati kita, jangan berlebihan,sesuai porsinya saja.
- Veera Kinara
(N)saya hanya seorang penulis pemula yang tidak jauh dari kesalahan,jangan lupa komen+vote,terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
VEERA;STORY
Teen Fiction. Seseorang memang sangat berusaha berjuang mendapatkan apa yang belum ia dapat,tetapi jika mereka sudah mendapatkan apa yang didapatnya, tidak jarang mereka tidak menghargai dan meninggalkannya dengan begitu mudahnya. Perasaan seseorang memang dapa...