Segerombolan laki-laki memasuki kelas IX A dengan Arka si ketua OSIS itu yang berjalan paling depan,aku melamun dan mataku tidak berhenti menatap Arka yang berjalan menuju pintu kelas dengan posisiku yang bersandar pada dinding di depan kelas . Namun, kemudian sebuah suara tiba-tiba menyadarkanku dari lamunanku itu.
"Judes amat tatapan matanya," yap,yang berbicara sambil berjalan melewatiku itu Arka.
Aku langsung tersadar dan spontan mengatakan "Hah?,judes?,ga ngaca ya?,situnya juga sinis kali,"dia sama sekali tidak mempedulikannya dan langsung duduk ditempat duduknya di barisan dekat pintu meja ke dua sebelah jendela ,matanya menatap tajam mataku ,aku juga langsung menatapnya dengan tajam,tatapan kami beradu sekitar 10 detik sampai Arka menepuk pundak teman sebelahnya , Aiden Ravinzy.
"Den den tuh orang liatin gw terus,"
"Suka kali tuh Ar sama lu," Aiden dengan entengnya mengatakan itu sambil memakan risol dari KOPSIS yang belum ia habiskan sebelumnya.
"Cie Veera sama Arka saling suka cie tatap-tatapan terus dari tadi,ditunggu pj-nya ya mas Arka sama neng Veera,aseek nih," kata Bagas Syahputra sambil menaik turunkan alisnya.Dia dikenal karena mempunyai sifat yang random sama dengan Aiden dan sifat mereka berkebalikan dengan Arka.
"Jih ga ya,jangan asal ngomong ntar nimbulin gosip-gosip hoax,"
"Gpp kali veer,siapa taukan gosip-gosip hoax itu di masa depan bakal jadi fakta"
"Ga," aku pun langsung berjalan ke arah Bunga Alena Adiba yang merupakan teman sebangkuku dari kelas VII sampai sekarang,entah kenapa aku dan bunga selalu satu meja & aku bosan melihatnya selama tiga tahun ini.Ia terlihat sedang membaca novel sambil memakan camilan dari warung ibunya.
"Bosen bung liat muka kamu tiap hari" keluhku yang duduk disebelah bunga sambil menopang pipi dengan menggunakan tangan kanan dan menatap Bunga dari samping.
"Jadi kamu mau satu bangku sama siapa?Arka?,yaudah deh aku tukeran bangku sama Arka aja,"
"Iya dah sama Arka aja ," tambah Carissa yang duduk mengarah belakang lebih tepatnya ke arah mejaku dan Bunga,Carissa memang sudah terbiasa duduk seperti itu jika ingin mengobrol dan bergabung dengan kami ,karena dia duduk di depan mejaku bersama Anna prisyila yang juga berposisi sama dengan Carisa.
"Ditunggu ntar pj-nya jangan lupa ya Veer," Anna tersenyum mengejek sambil tanpa mengalihkan pandangan dari buku yang ia baca.
Aku,Bunga,& Carisa memang sudah sekelas dari kelas VII sedangkan aku sekelas dengan Anna saat kita kelas VIII,karena aku belum terlalu mengenal siapa saja teman baruku di XI A jadi aku hanya dekat dengan mereka dikelas ini.
Bunga langsung menutup buku novel yang ia baca tadi dan membawa tasnya berdiri hendak pergi dari mejanya.Namun aku menahan tasnya dan berkata
"Yeee jangan dong ,ga jadi ga jadi,kok jadi nyambungnya ke Arka sih,Bunga yang cantik duduk di sini aja sama Veera yang imut ini sampai lulus sekolah ya," aku berkata sambil mengeluarkan puppy eyes agar Bunga luluh padaku.
"Haish iya iya tapi sekarang semua temen-temen sekelas udah jodohin kamu sama Arka Veer gara-gara kamu pernah salah ngomong kemarin-kemarin kalo Arka itu ganteng,aku sih ngikut umum aja."
"Astaga aku cuma salah ngomong sampai segitu- " sebelum aku menyelesaikan ucapanku , ada sebuah pengumuman dari kantor lewat mic yang bervolume besar agar semua murid bisa mendengarnya.
"OSIS dimohon untuk berkumpul didepan ruang guru secepatnya, OSIS dimohon untuk berkumpul didepan ruang guru secepatnya, OSIS dimohon untuk berkumpul didepan ruang guru secepatnya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
VEERA;STORY
Teen Fiction. Seseorang memang sangat berusaha berjuang mendapatkan apa yang belum ia dapat,tetapi jika mereka sudah mendapatkan apa yang didapatnya, tidak jarang mereka tidak menghargai dan meninggalkannya dengan begitu mudahnya. Perasaan seseorang memang dapa...