4. ARI UNTUNG

74 22 28
                                    


Happy Reading!
©Araa_Shyy

4. ARI UNTUNG

Kelas sepi. Tentu saja. Sekarang waktunya istirahat pertama. Semua murid berbondong-bondong ke kantin untuk mengisi perut mereka.

"Woiii! Asikkk!! aku ngga remedial!!"

Ariana yang sedang duduk berselonjor di pojok kelas sambil bermain game cooking mama seorang diri, terpaksa menoleh mendengar teriakan dan lengkingan orang yang kesenangan.

Di depan papan tulis, seorang cowo sedang jingkrak-jingkrak sambil sesekali guling depan. Tangannya terlihat menggenggam secarik kertas yang sepertinya hasil ulangan harian matematika.

Tunggu. Hasil ulangan?

"Heh heh! Apaan tuh!" Ariana bangkit menghampiri.

"Mantep cill! Nilai kita tinggi uhuuyy!!" Sultan mengangkat tangannya. Bermaksud mengajak Ariana kompak.

Paakk

Gadis itu membalas. Bukan di tangannya. Tapi di wajahnya.

"Siniin!" Ariana merampas kertas yang tadi Sultan pegang.

Sultan pasrah. Dia memegang wajahnya yang terasa berkedut-kedut. Sa ae emang ni bocah. Untung sabar.

"HAH!! Kamu bilang apa! Tinggii?!" Ariana mendelik.

"Busett!! Kenapa woi!" Sultan mundur beberapa langkah, pasalnya gadis kecil di depannya itu menepuk-nepuk kertas ulangan itu kearahnya, lalu mendorong bahunya.

"Nilai segini kamu bilang tinggi?!" Ariana murka.

Sultan merebut kertas itu. Takut hasil ulangan terbaiknya itu robek. Lihat. Tangan mungil Ariana sudah membuat kertas itu lecek.

"Tinggi lahh!! Kapan lagi coba aku dapet nilai 88 pas ulangan."

"BERARTI NILAI KU JUGA SEGITU DONK!!" Ariana berteriak.

"Ya mana ku tau! Emang gue pikirin!!" Sultan memasukan kertas itu ke sakunya setelah ia lipat rapi.

"Ihhhh! Mana kertas ulangan yang lainnya?!" Ariana mencengkram kerah baju cowo itu.

"Noh noh! Di bawa sama propesor Souki!" Sultan menunjuk seseorang yang berjalan di lapangan, tangannya membawa setumpuk kertas. Itu Souqy.

Ariana menghempaskan genggamannya di kerah Sultan. Gadis itu berlari menuju lapangan. Menghampiri Souqy.

"SOKII! Sini aku bantu!" Ariana mengambil alih separuh tumpukan kertas yang bisa dibilang ringan itu.

"Eh ngga usah! Ngga berat juga kok__

"Udah deh ayokk!!" Ariana menarik lengan baju cowo itu. Mengajaknya bergegas menuju kelas.

Souqy menurut. Ia biarkan gadis mungil itu menyeretnya. Perlahan cowo itu tersenyum samar.

"Langsung dibagi aja ya?" tanya Ariana.

Souqy mengangguk, "taro aja di meja masing-masing."

"Ok ashiapp!" Ariana menyatukan ibu jari dan telunjuknya ke arah Souqy.

Sultan mendengus, "Ga usah alay!"

"Apasehh sewot mulu!!" Ariana menjulurkan lidahnya. Mengejek.

"Sewat sewot sewat sewot! Nih hidung!!" Sultan menunjuk hidungnya. Ia kesal.

"Yang bilang itu jidat sapa!!"

"Au ah gelap!"

"Dirumah ane terang!"

SULTAN   2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang