6. HEBOH

59 22 4
                                    


Jangan lupa pencet bintang*
Vote ngga bikin kalian rugi kok:)
Justru kalian bisa bikin hati author berdaun-daun;)

Bughh*ditampol Radit.

Berbunga-bunga lah bambank!!-_

Author bilaik* ye santai ngga usah nge gas ntar jamping-jamping kepelanting XD.

_____
Happy Reading!
©Araa_Shyy

6. HEBOH

Radit mengintip di celah pintu kelas. Memastikan tak ada guru ataupun antek-antek sekolah sedang berkeliling. Tadi saat upacara kepala sekolah mengatakan akan merazia seluruh Handphone yang dibawa para murid.

Seluruh anggota murid kelas 8D tidak akan berdiam diri jika hal itu sampai terjadi. Dengan kekompakan dan kerja sama mereka membagi tugas.

Semua cowo membantu mengangkat meja lalu menumpukkan nya agar cukup tinggi untuk di naiki oleh Sultan yang nantinya akan menyimpan Handphone mereka di plafon yang jebol di pojok kelas.

Yah. Oke juga sih idenya. Cuma mereka ngga tau aja kalo salah satu dari mereka ada yang bekerjasama dengan para guru. Ariana.

Gadis itu hanya menyimak apa yang dilakukan oleh teman-temannya. Sebagian siswi perempuan yang membawa HP juga turut membantu ide gila itu.

Ariana tersenyum miring. Tidak ada gunanya. Sebagai siswi teladan dan terpopuler. Ariana tentu lebih senang hati jika bisa membantu para guru.

Lihat. Sultan sudah berdiri di atas tumpukan dua meja dan satu kursi itu. Mengulurkan tangan mengambil HP teman-temannya lalu meletakkannya di sisi plafon yang bolong itu. Tentu saja sudah di masukan plastik terlebih dahulu. Mengingat plafon yang satu itu sering mengeluarkan air ketika hujan datang.

Niat sekali ya mereka. Meminta plastik dari bulek kantin setelah upacara selesai tadi. Lalu memerintahkan Radit untuk menjaga pintu. Hoho. Ariana merasa kasihan jika harus mengacaukan kegiatan mereka itu nanti. Tapi mau bagaimana. Dia jelas memilih jalan yang benar. Yap. Guru selalu benar.

"Busettt! Ada Pak Gigii!! Woiii cepetan!!" Radit berlari pontang-panting. Membantu yang lainnya untuk menurunkan meja bersusun itu.

Seketika. Semua bergerombol ke pojok kelas. Saling bahu-membahu untuk melindungi Handphone mereka.

Ariana berjalan menuju pintu kelas yang tertutup. Apa yang ingin dia lakukan. Kalian tentu tau bukan. Tentu saja. Membuka pintu itu lebar-lebar. Agar para guru tau dimana Handphone itu disembunyikan.

"Ri! Tolong jagain pintu ya!!" Amanda yang melihat Ariana mendekati pintu berteriak.

Ariana diam. Dia menoleh ke arah Amanda yang juga berada di kerumunan pojok sana. Kening gadis itu mengerut.

"Loh. Amanda juga bawa HP?"

Amanda mengangguk. Terlihat dia juga khawatir takut HP nya disita. Ariana melengos tak percaya. Kalau begini apa ia tega.

Gadis itu kembali menghadap pintu. Membukanya sedikit untuk melihat keadaan di luar sana. Hah. Itu dia. Para guru dan segenap anggota OSIS kini memasuki kelas 8C. Itu artinya sebentar lagi akan masuk ke kelasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SULTAN   2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang