Dua bulan setelah hari itu... Dan kini saya kembali pada pukul 01.35
Di jam segini, waktu alam bawah sadar tidak mau bekerja sama dengan saya.. Akhirnya bayangan tentangmu mau tidak mau muncul dengan begitu saja.
Pernah beberapa waktu yang lalu.. Yang sepertinya tidak bisa terulang lagi.
Notifikasi line selalu berhasil membuat mata saya yang tadinya sudah terpejam langsung terbuka lagi.
Sebaris namamu ada di layar, bertanya apa saya sudah tidur atau belum.
Sumpah, saya mengantuk sekali. Tapi karena itu adalah kamu, maka saya menjawabnya dengan cepat.
Pertanyaan-pertanyaan kecil darimu membuat mata saya tidak mau lagi terpejam. Rasa ingin tidur kalah dengan keinginan untuk terus bertukar pesan.
Kamu ingat, tidak? Kamu selalu mengaku tidak bisa tidur, lalu mulai bercerita mengenai hal-hal kecil kepada saya.
Tentang film apa yang kamu tonton, makan apa saja hari itu, stiker line yang lucu-lucu, keinginan untuk membeli tema line yang keren, atau bahkan... Sekecil cerita tentang bangun tidur jam berapa.
Hal-hal kecil yang berdampak besar untuk saya.
Tapi kamu tidak tahu, tentu saja.
Sekarang pukul 01.45
Kemudian saya mengerjapkan mata, ada air yang tumpah dari sana setelah saya tersadar dari kenangan itu.
Hanya tentang... notifikasi line yang selalu terdengar setelah lewat tengah malam, yang kemudian menjadi kebiasaan kita setiap hari.
Bertukar pesan hingga subuh datang.
Sayang sekali tidak ada lagi. Sekarang kamu sibuk dengan duniamu, dan saya sibuk dengan dunia saya sendiri.
Saya harap kamu sudah bisa tidur dengan nyenyak. Insomnia mu sudah sembuh, ya?
Hebat sekali.
Sekarang malah saya yang tidak pernah bisa tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Melupakan ☑️
PoetryTentang ungkapan yang tidak mampu ku suarakan. Selamat datang, dalam usaha Untuk melupakan. Ada 64 bab berisi kalimat singkat yang sebenarnya tidak layak ku sebut bab. Hanya saja... Sebenarnya itu memang bab. Sebab di setiap kalimat singkat yang ku...