Sudah saya pikirkan berkali-kali. Sudah saya tekan rasa itu, sudah saya coba untuk berhenti.
Saya memang begitu gigih mempertahankan keinginan saya yang hanya berdasar perasaan ini.
Perasaan saya nyata, meski kenyataan untuk kita tidak pernah ada.
Setelah berkali-kali dihadapkan oleh kenyataan itu, saya akhirnya berhenti ditempat saya. Ah, sayang sekali, padahal posisi saya sudah sedikit lebih maju.
Mau bagaimana lagi. Dari awal memang hanya saya yang jatuh cinta.
Meski banyak waktu kita habiskan bersama, kalau jauh di dalam sana ada nama lain yang masih kamu simpan rapat, saya tidak bisa apa-apa.
Kamu juga harus bahagia dengan siapa yang kamu cintai, bukan hanya dengan siapa yang mencintaimu.
Sayang sekali, padahal kita bisa berbagi itu berdua. Tapi perihal perasaan, siapa yang bisa memaksakan.
Saya benar-benar berhenti, kamu dengar, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Melupakan ☑️
PoetryTentang ungkapan yang tidak mampu ku suarakan. Selamat datang, dalam usaha Untuk melupakan. Ada 64 bab berisi kalimat singkat yang sebenarnya tidak layak ku sebut bab. Hanya saja... Sebenarnya itu memang bab. Sebab di setiap kalimat singkat yang ku...