Buta

818 44 3
                                    

Hanya satu orang yang tetap bertahan untuk menemani dirinya



-----------------🐹-----------------



.Rasanya hati semua orang mendesah lega saat mendengar kabar tentang geraldi.

Setelah sadarnya windi, beberapa jam yang lalu. Sekarang ini mereka mendengar kabar kalau geraldi juga ikut sadar, kondisinya mengalami peningkatan. Geraldi berhasil melewati masa kritis nya.

Tapi

Semua orang kembali merasa khawatir ketika geraldi menunjukan gelagat yang aneh ketika baru sadar.

Mahendra mendekat ke arah geraldi.

"Nak kamu sadar? " Tanya mahendra.

Geraldi mencari asal suara mahendra "papah dimana? Papah kenapa semuanya gelap? ini udah malem dan lagi mati lampu ya pah? " Rentetan pertanyaan itu membuat setiap orang yang berada di ruangan itu mengyerngit heran.

Termasuk windi, iya windi.

Geraldi dan windi, berada dalam satu kamar inap yang sama. Sejak sekitar jam 2 pagi mereka baru bisa di pindahkan ke kamar rawat.

Kenaan maju mendekati geraldi, situasi ini rasanya tidak aneh menurut kenaan. Dia berjalan dengan perasaan khawatir ke arah ranjang kenaan.

'Jangan sampai apa yang aku duga tentang kondisi kakak ku sekarang memang benar? Jangan sampai tuhan' doa geraldi dalam hati.

Pagi ini suga, fadlan dan kenaan memutuskan untuk tetap bekerja guna menjaga dan memantau keadaan kedua orang yang sama-sama membuat mereka khawatir sekaligus cemas.

Kenaan maju, lelaki yang mengenakan jas dokter itu terus melangkah mendekat ke arah ranjang pasien yang ditempati geraldi.

Senter khusus ia arahkan ke arah mata geraldi, seketika kakinya melemas. Dugaannya benar

"Kakak kamu kenapa nak?" Tanya mahendra. Semua orang yang berada di dalam ruangan terdiam, mereka menunggu jawaban kenaan.

Dua dari sepuluh orang didalam ruangan termengu, tidak terkecuali kenaan. Seakan mereka sudah tau apa jawaban kenaan tentang kondisi geraldi sekarang ini.

"Kakak buta pah" Geraldi semakin terdiam, yang lain kaget. Dan windi mengeluarkan air matanya 'semua ini gara-gara aku, kalau saja aku tidak pergi dari rumah. Semua ini tidak akan terjadi, dan sam ngga akan mengalami kecelakaan. Aku memang selalu menyusahkan' batinnya berteriak kecewa pada diri sendiri.

"Aku buta? "

"Iya kak, tapi kak ini hanya bersifat sementara. Sampai ada donor mata yang cocok untuk kakak, kakak akan bisa melihat lagi" Rasanya semua orang di sana kembali tenang.

"Kalau gitu segera lakukan operasi pendonoran mata untuk kakak mu nak"

Kenaan menggeleng "stok donor mata untuk operasi di rumah sakit saat ini sedang tidak ada pah, kita harus menunggu sampai donor mata itu ada" Lalu semuanya kembali merasa cemas.

"Kakak istirahat dulu ya, aku akan minta bantuan pada rumah sakit lain untuk menanyakan ada donor mata atau tidak" Geraldi hanya terdiam.

Freya maju, mengusap rambut geraldi lalu mengecup kening seorang lelaki dewasa yang sudah ia anggap seperti putranya sendiri

"Tidur yah nak, percaya sama kita semua. Kita akan carikan donor mata untuk kamu" Geraldi mengangguk.

"Temani sampai aku tidur mah"

ALONE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang