Intro

2.2K 32 0
                                    

Namaku Alice Brooklynne Malik, aku lahir dari ibu yang bernama Tricia Malik dan ayah bernama Yaser Malik, namun ayah meninggal dan ibu menikah dengan dadku yang bernama Bobby Horan.

Aku mempunyai kakak bernama Zayn Javadd Malik dan kakak tiri bernama Niall James Horan. Kami baru saja selesai tinggal di Mullingar, sekarang kami akan berangkat ke London setelah beberapa bulan bersekolah di Mullingar.

"Ni, muka lo kenapa sedih banget gitu sih?" Tanyaku pada Niall, "lo tau kan pacar gue? Sarah? Dia kan tetep di Mullingar. Gue jarang ketemu sama dia" ucap Niall.

"Terus kenapa lo sedih?"

"YA KANGEN LAH IDIOT!!" Ucapnya dengan membentakku, aku hanya membelalakan mataku. Aku memang tidak expert kalau masalah percintaan, aku tidak pernah berpacaran.

"Kan kata orang-orang kalau cinta harus pertahanin, mau rintangan apapun yang terjadi" ucapku menghibur Niall, "kalau dia selingku bagaimana?" Tanya Niall.

"Lo percaya kan dengannya? Karena cinta juga butuh kepercayaan, saling percaya"

"sejak kapan kau expert mengenai cinta? Masih kecil saja sok tahu, makanya cari pacar" ucap Niall sambil mencubit pipiku, kemudian menarik koper ke lantai bawah, apa coba?! Aku sudah membantunya tapi dia malah meledekku.

"Alice!! Turun kebawah nakk!" Ucap Ibu memecah lamunanku, aku segera kebawah kemudian sarapan.

**

"Dad, pasti Alice bakal kangen Dad. Secepatnya ya Dad ke London bareng Mom" ucapku kemudian menangis, Dad langsung memelukku.

Aku berpamitan karena Dad dan Ibu tidak ikut, hanya Zayn dan Niall yang ikut, tentunya bersamaku.

"Zayn, Niall jaga adik kalian baik-baik ya!" Ucap Ibu kemudian kami langsung masuk ke pesawat.

**

"ALICE IN WONDERLAND!! CEPAT BANGUNNNNNN!!"

Ini pasti Niall, "ada apa sih ni? Aku masih mengantuk" ucapku kemudian menarik selimutku tapi Niall lebih cepat, aku membuka mataku kemudian menatapnya tajam.

"Ada apa?!"

"Kita harus sekolah bodoh!"

"OH IYAAA!!!" Ucapku kemudian loncat dari kasurku dan berlari ke kamar mandi, kemudian mandi.

"Udah sarapannya dibawa aja" ucap Zayn. Kemudian kami naik mobil dan sampai disekolah! Hari ini mos!

"Heh, nama lo siapa? Hari pertama mos aja telat" ucap seorang senior, "na..namaku Alice" ucapku, "eh Zayn! Kemana aja lo mate? Udah berapa tahun kita gak kumpul-kumpul sama Louisdan lo Ni" ucap senior itu.

"iya, semenjak gue pindah ke Mullingar. Kenalin ini adik gue, Alice Malik" ucap Zayn, "dia junior kita" tambah Niall.

Memang sih, Niall dan Zayn itu sudah senior. Jadi aku masih junior dan harus mengikuti mos.

"Yaudah junior, lo ikut gue karena gue osis. Mate, see ya later" ucap senior itu kemudian menarikku pergi dari Zayn dan Niall.

"Eh junior siapa nama lo tadi?" Tanyanya, "Alice Brooklynne Malik" ucapku. "Gue Harry, Edward Styles" ucapnya.

"Okay" ucapku, "tadinya gue mau hukum lo karena lo telat tapi lo adeknya temen gue, gak jadi. Lo masuk kelas sementara dulu aja gih" ucap Harry kemudian aku masuk kelas.

**

Mos kali ini tidak melelahkan karena Zayn dan Niall adalah teman dari ketua osis jadi aku hanya disuruh beristirahat saja, senangnya!

"Eh, lo gila ya senyum-senyum sendiri" ucap Zayn, "apa sih lo" ucapku kemudian melempar bantal yang sedari tadi ku peluk ke muka Zayn.

"Lo mikirin Harry ya? Lo pasti klepek-klepek sama dia, semua cewek yang ketemu dia emang langsung klepek-klepek tapi sayangnya dia berandalan" ucap Zayn yang membuat mataku terbelalak.

"Harry? Senior yang tadi itu? Enggaklah! Lagian kenapa dia berandalan?" Tanyaku, "dia tuh kejam terus berantem mulu" ucap Zayn, "LO SERIUS?!" Tanyaku, "yaiyalah gue serius bodoh!" Ucap Zayn, sekali lagi aku melempar bantal yang ada di pelukanku.

"STOP LEMPAR BANTAL BISA GAK SIH?! JAMBUL GUE RUSAK" ucap Zayn.

"Udah sana ah keluar dari kamar gue!!" Ucapku kemudian mendorong Zayn keluar kamarku.

Kemudian aku tertidur di kasur empukku ini sampai aku bermimpi;

*dreaming on*

"Alice"

"Ayah? Kok ayah disini? Alice kangen banget sama ayah"

"Kamu harus tahu secepatnya Alice"

"Ada apa yah?"

"Orang yang membunuh ayah"

"Ada apa dengan orang yang membunuh ayah? Bukannya ayah meninggal karena kecelakaan?"

"Kecelakaan itu disebabkan oleh seseorang Alice, Ayah akan memberitahumu secepatnya"

"Siapa dia yah? Siapa?!"

"Sempat ada orang yang membantu ayah, ayah berhutang budi padanya"

"Siapa yah? Jawab yah!!"

"Ayah tidak bisa memberitahu sekarang siapa yang membunuh ayah, tapi kalau ciri-ciri orang yang menolong ayah ia lelaki berpostur tubuh kekar, rambutnya keriting, matanya hijau emerald, ia mempunyai lesung pipit, ia lelaki berwajah tampan. Namanya Ha--"

"AYAH!!! AYAH MAU KEMANA?! ALICE MASIH KANGEN DENGAN AYAH!"

"SIAPA ORANGNYA YAH?! SIAPA?!!! ALICE INGIN BERTERIMA KASIH KARENA IA SEMPAT MENYELAMATKAN AYAH, ALICE JANJI ALICE AKAN BAHAGIAIN ORANG ITU SEPERTI AYAH BAHAGIAIN ALICE"

*dreaming off*

"AAAAAAGHHH FUCK!" Umpatku, yang tadi hanya mimpi. Tapi apakah itu benar apa yang dikatakan ayah dimimpi? Tapi siapa dia? Aku pun kembali tertidur.

Thousand StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang