Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini hari Sabtu Jeno berencana akan ke kantor hari ini. Namun melihat kondisi Renjun pagi ini mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantor.
"Dinginnn kak Nono dingin" Guman Renjun dalam tidur.
Jeno yang mendengar namanya dipanggil oleh Renjun pun menoleh lalu merapikan rambut Renjun yang menutupi matanya.
"Kenapa hm padahal AC nya udah kakak matiin" Kata Jeno.
Tiba-tiba Renjun bergumam lagi.
"Papa kenapa ninggalin injun, papa mau kemanaa? Papa tungguin injun" Ujar Renjun.
"Sayang kenapa?" Tanya Jeno.
"Papa jangan tinggalin mama sama injunnn, papa jangan pergii" Teriak Renjun.
Jeno pun menepuk kepala Renjun dengan lembut.
"Kak Nono injun pengen peluk" Ujar Renjun.
Jeno yang mendengar perkataan Renjun pun langsung memeluk dan mencium kening Renjun yang berkeringat.
"Mimpi buruk ya sayang?" Tanya Jeno.
Dan tentu saja tidak dijawab Renjun karena setelah dipeluk Jeno , Renjun langsung tidur dengan pulas.
🌜🌛
Jam sudah menunjukkan pukul 18.04 dan Renjun baru saja terbangun dari tidurnya. Renjun langsung mencari keberadaan Jeno. Suara gemericik air pun langsung memasuki indra pendengaran Renjun.
Sekarang Jeno sudah selesai mandi dan saat membuka pintu kamar mandi Jeno dikejutkan dengan Renjun yang sudah terbangun. Jeno pun langsung memegang dahi Renjun.
"Masih pusing gak?" Tanya Jeno.
"Udah enggaa kak Nono" balas Renjun.
Jeno sedikit tersenyum ia berpikir bahwa sekarang Renjun sudah tidak memikirkan mimpinya lagi.
"Habis ini injun mandi ya" Ujar Jeno.
Renjun tidak menjawab perkataan Jeno namun kedua pipinya memerah.
"Injun sayang kenapa kok nunduk gitu?" Tanya Jeno lagi.
"Kak Nono cepetan pake baju itu kotak-kotanya kak Nono kelihatan" Balas Renjun tanpa melihat ke arah Jeno.
"Kotak-kotak yang diperut kak Jeno ini? Renjun malu?" Tanya Jeno.
