Bagian 5

573 63 10
                                    

"Hompimpa alayum gambreng!"

"Enggak! aku putih iniii, kata mama aku putih gak item wlek"

"gamreng!"

"kamu jaga kamu jaga!"

"Jangan tutup muka tapi tutup mata iiih"

"Gak boleh licik"

"Ayo cepet kamu itung sampe seribu"

"Sutt ayo ngumpet sini!!"

"seratus, dua ratus, tiga ratus, empat ratus, lima ratus, enam ratus, seribuuu"

"Ihh itung yang bener dong"

Suara teriakan keponakan-keponakan Nefal terdengar nyaring di telinga nya, biasanya Nefal akan ikut serta bermain bersama mereka. Namun kali ini ia hanya duduk sambil berpangku tangan menatap lurus ke depan. Membiarkan Irgi sendiri menjaga keponakan-keponakan mereka.

Dari tadi Nefal duduk sendiri di pojokan, tidak ikut berbaur dengan yang lainnya. Hari ini semua keluarga Rahardian berkumpul dirumah Eyang Sri, acara keluarga yang sudah rutin dilakukan sebulan sekali semenjak Herdiawan kembali ke rumah ini dan berbaikan dengan Ibuk nya.

Eyang Sri yang sudah semakin tua dan sering sakit-sakitan menatap haru ketika semua anak-anaknya berkumpul, bukan hanya anak, tapi ada juga cucu-cucu dan cicit-cicit yang membuat rumah ini semakin ramai.

Rasanya damai saat melihat keluarga anak-anaknya harmonis, Eyang Sri sudah merasa sangat bahagia disisa hidupnya ini. Anak nya yang telah puluhan tahun pergi pun telah kembali, memaafkan kesalahannya dulu.

Eyang Sri bersyukur masih bisa diberikan kesempatan untuk melihat ini semua,kebahagiaan yang terpancar diwajah anak-anaknya dan keluarganya. Mungkin jika yang kuasa memanggilnya Eyang Sri akan pergi dengan damai meninggalkan semuanya.

"Mas kita samperin Nefal yuk! Nagit takut Nefal kesambet" Nagita menarik Kevan untuk menghampiri Adik mereka.

"Yo Nefal yang tampan dan makin tampan dan selalu terdepan" sapa Kevan sambil merangkul bahu Nefal.

"Nefal kenapa gak menjaga para pasukan?" tanya Kevan basa-basi. Para pasukan yang dimaksud adalah keponakan-keponakan mereka.

"Lagi males aja"  balas nya singkat.

"Bentar lagi masuk sekolah ya kamu, gimana perasaannya?" tanya Kevan.

"Biasa aja"

"Ihhh kok biasa aja sih, harus nya seneng dan semangat dong!" seru Nagit gemas, Nefal ini seperti tak punya semangat hidup.

"Iya betul kata Kak Nagit, kamu harus seneng masuk sekolah ketemu banyak temen dan banyak cewek" timpal Kevan.

"Yakin deh kamu bakal jadi cowok most wanted di sekolah, yang bakal dilirik terang-terangan sama cewek-cewek" tambahnya.

"Kak Nagit izinin deh Nefal pacaran, tapi pacar nya harus satu gak boleh dua" seru Nagit.

Nefal mendelik mendengar ucapan Kakaknya ini, ia tak ada pemikiran untuk pacaran, bisa menjalani sekolah dengan biasa saja sudah cukup.

"Ihh" Nagit mencubit pipi Nefal gemas "Gapapa kali dek, yang penting harus dikenalin ke Kak Nagit dulu baru ke yang lain"

Nefal mengangguk saja.

"Nefal emang bakal sekolah dimana sih dek?" tanya Kevan.

"Itu loh Mas, bekas SMA Nagit dulu"

"Wah pada cakep-cakep tuh disana!"

- Keluarga Somplak -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang