"Wings!"
Lamat-lamat Brendan mendengar namanya dipanggil.
"Hei, Wings ... Jangan ketiduran di sini! Bangun sekarang atau tuas-tuas kota bakal menyeretmu kembali ke kamar tidur!"
Seketika itu juga dia membuka mata. Bayangan kaki dan tangannya dijepit dan diseret dengan sangat tidak manusiawi oleh tuas-tuas bercapit kota ajaib 30-DWC-20, pasti sangat tidak menyenangkan, hingga Brendan memaksakan diri untuk bangkit berdiri walau tubuhnya masih limbung.
"Sudah bangun?" sapa Alman, rekannya. Pemuda Huma berdarah setengah Beast.
"Uhhh ... Ya, aku sudah bangun," jawabnya, sembari bertopang pada tongkat ulir di tangan.
Brendan perlu mengerjapkan mata beberapa kali , untuk memastikan penglihatannya tidak salah. Alman, rekannya sedang berdiri santai, di hadapannya. Bukan karena ekor dan telinga husky merah yang menggantikan penampilan Huma-nya yang membuat Brendan terperangah, melainkan kaki pemuda berambut merah di hadapannya yang tidak tampak menapak pada lantai ataupun tanah.
"Kenapa dengan pandanganmu, Wings?" komentar Alman, terdengar geli. "Seperti melihat hantu saja."
"R-r-Red ... Kau ... Melayang?"
"Aah ... Ini?" ulang Alman, santai melihat ke kakinya yang bisa dia gerak-gerakkan bebas di udara. "Hanya mantra melayang. Bukan sesuatu yang aneh untuk seorang Druid, kan?"
"T-t-tapi ... Di bawahmu ... Betul-betul tak ada apa-apa, Red!" protes Brendan, panik. "Hanya langit ... awan ... lalu laut? D-d-di bawahmu itu ... Laut, jaaauuh di bawah sana!!!"
Alman terbahak mendengar kepanikan rekannya. Suara tawanya terdengar aneh, seperti bukan hanya berasal dari satu arah saja. Brendan mengenali jenis suara itu, seperti suara kota ajaib yang sering dia dengar selama beberapa hari terakhir. Bersahut-sahutan, menggema dari berbagai arah.
Bulu kuduk pemuda Avian itu berdiri.
"Bicara apa kau ini, Wings," ujar Alman di sela-sela tawanya. "Sebagai sesama Druid, kau juga bisa melakukannya, kan?"
"A-aku tidak mungkin bisa! Apa kau lupa, walau dari ras Avian, aku tak bisa terbang. Aku takut ketinggian, Red!"
"Betulkah? Aneh sekali ...."
"A-apanya yang aneh?!"
"Bukankah beberapa hari ini kau sudah kusuruh berlatih mantra-mantra Druid? Beberapa di antaranya ada mantra untuk membuat angin menerbangkanmu dan feather fall, yang bisa membuatmu melayang jatuh dengan aman, kau sudah bisa, 'kan?"
Ingatan Brendan dipaksa untuk mengulang kembali dua hari terakhir, di mana Alman memaksanya mengulang mantra yang belum dia kuasai, berkali-kali. Namun sekeras apapun dia berusaha, Brendan tetap tidak bisa mengingat tentang mantra terbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Adventures of Wings and Red
AventuraDua orang dengan kepribadian dan pola pikir yang jauh berbeda, bertemu secara tak sengaja akibat pusaran waktu dan dimensi yang kacau. Untuk bisa pulang ke tempat orang-orang yang mereka sayangi, keduanya harus bekerjasama, tetapi sebelumnya mereka...