Part ; 12

422 50 3
                                    

Hyunjin mengantarkan Yeji berjalan kaki pulang.

"Yeji-ya...aku suka mengantarmu pulang..." ucap Hyunjin terang²an.

"Memangnya kau tidak suka berjalan pulang sendirian??" Tanya Yeji.

"Tentu saja aku suka tapi yang kumaksud adalah kau.." jawab Hyunjin.

Yeji terdiam dan terkejut mendengar jawaban Hyunjin.

Yoon melihat mereka tapi memutuskan untuk mundur karena tidak enak harus menjadi orang ketiga diantara mereka.


"Yeji-ya...gwenchanayo??" Tanya Hyunjin menyadarkan Yeji dari keterkejutannya.

"Em...Hyunjin, rumahku sudah dekat jadi sebaiknya kau mengantarku sampai disini saja dan tidak perlu ikut masuk..." ucap Yeji.

Hyunjin tampak kecewa mendengarnya, tapi akhirnya dia setuju dan mereka pun pisah jalan.



Sampai depan RuTik, Yeji melihat Yoon sedang bingung di depan pintu.

"Oppa...waeyo?? Kenapa kau berdiri disini??" Tanya Yeji.

"Jennie....Jennie belum pulang dari tadi...aku sudah berusaha menghubunginya, mengiriminya pesan, dan lain sebagainya tapi tetap saja tidak ada balasan..." jawab Yoon.

Dia benar-benar cemas, takut terjadi sesuatu pada Jennie. Yeji pun langsung berusaha menghubungi Jennie.

Setelah beberapa lama akhirnya Jennie mengangkat teleponnya,

"Yeboseo...Eonni kau dimana??" Tanya Yeji

"Hiks...hiks...hiks..." sahut Jennie dari seberang sambungan telpon.

Mereka berdua jadi semakin cemas karena Jennie terdengar sedang menangis.

¤¤¤¤¤

Di apartemen Kai, ia langsung menginterogasi satpam,

"apa Jennie tadi melihatku dengan Kristal.." tanya Kai.

Satpam bingung dg pertanyaan Kai, "mungkin tidak karena tadi saat nona Jennie keluar dari ruang kontrol, dia tidak mengatakan apapun..." jawab satpam

"Mengapa kau membiarkan Jennie masuk ke ruang kontrol, kalau Jennie masuk ke ruang kontrol maka sudah pasti Jennie melihatku bersama Kristal..." geram Kai mencengkeram kerah baju si satpam.

¤¤¤¤¤

Yeji dan Yoon terus menunggu Jennie dengan cemas.

Tak lama kemudian Jennie akhirnya pulang dalam keadaan menangis sedih.

"Eonnie, apa Kai yg membuatmu seperti ini???" Tanya Yeji dan Jennie mengangguk.

"apa yang sudah Kai lakukan pada Eonnie sampai Eonnie menangis seperti ini..." tanya Yeji lagi tapi Jennie memilih diam.

"Eonnie..kau tidak mau bilang? Akan aku datangi dia lalu kupukuli dia sekarang!" Kesal Yeji.

"Ani..." Jennie cepat-cepat melarangnya.

"Aku tidak mengerti kenapa Eonnie masih saja terus bersikeras melindunginya. Kenapa Eonnie tidak mau mendengarkan omonganku padahal dari dulu aku sudah bilang kalau Kai itu bukan pria baik-baik..." ucap Yeji.

"Menangislah sepuasnya dan setelah itu beritahu kami apa yang terjadi" ucap Yoon.

"Kai Oppa membawa wanita lain ke apartemennya" isak Jennie.

Yeji dan Yoon shock mendengarnya.

"Lihat kan? Aku sudah bilang kalau dia itu playboy" ucap Yeji.

"Tapi mungkin ini memang balasan untuk diriku sendiri sebagai pacar yang tidak baik dan tidak bisa membahagiakan Kai Oppa makanya Kai Oppa sampai berselingkuh..." bela Jennie.

"Sebenarnya yang paling mengecewakanku bukanlah perselingkuhan Kai Oppa tapi karena Kai Oppa tidak pernah memberitahuku, seandainya dia jujur padaku maka aku pasti akan berusaha memperbaiki diriku agar aku bisa membuat Kai Oppa bahagia..." lanjut Jennie.

"Aku yakin sekali pasti wanita itu duluan yang mendekati Kai Oppa dan Kai Oppa hanya tidak tega untuk menolak wanita itu..." ucap Jennie

Yeji tak percaya mendengar semua penuturan kakaknya, 

"Berhentilah berpikir seperti itu Eonnie dan putus saja dengannya. Dia itu br*ngs*k....sudah berapa kali dia menyakitimu? Apa kau tidak belajar apapun?" Tanya Yeji kesal.

"Aku belajar sesuatu dari masalah ini tapi aku akan memberi Kai Oppa kesempatan lain, aku sudah memutuskan untuk memberi Kai Oppa, 3 kesempatan lain dan ini adalah kesempatan pertama yang akan aku berikan padanya..." ucap Jennie.

"Lalu bagaimana dengan apa yang telah dilakukannya di masa lalu? Hal-hal jahat yang dilakukannya padamu dulu?" Tanya Yoon.

"Kami sudah menjernihkan kesalahpahaman itu" jawab Jennie

Yeji benar-benar frustasi pada kakaknya itu

"Eonnie,...kau ini sangat pintar dalam hal lainnya, tahu tidak? Tapi dalam hal seperti ini kau....."

"Ah,...sudahlah, kau diam saja Yeji-ya....Aku tidak tahu lagi bagaimana harus menjelaskannya padamu tentang apa yang selama ini aku dan Kai Oppa alami" potong Jennie.

"Aku tidak perlu tahu apa yang kalian alami dan aku juga tidak peduli dengan apa yang kalian berdua alami...tapi melihat Fakta yg terjadi, kau terluka seperti ini, bukankah semua ini sudah cukup? Berapa lama lagi kau akan membiarkannya menyelingkuhimu dan menjadikanmu orang bodoh,...?" Tegas Yeji.

"Kau tidak tahu apa-apa dan tidak bisa mengerti diriku karena kau tidak pernah punya kekasih dan tidak pernah jatuh cinta..." tegas Jennie.

Kali ini Yeji benar-benar kesal mendengarnya.

"Jika memiliki seorang kekasih mengubahku jadi orang bodoh sepertimu, maka lebih baik aku sendirian."ucap Yeji lalu pergi.

¤¤¤¤¤

Di sisi lain, Yeonjun memikirkan permintaan Beomgyu untuk bersikap normal seperti dulu pada Yeji dan mengembalikan hubungan persahabatan mereka seperti dulu.

Saat itu juga, Yiren mengiriminya pesan untuk mengajaknya kencan besok.

Memutuskan untuk berubah, Yeonjun akhirnya menelepon Yiren.

"Yeboseo..."

"Aku menerima ajakan kencanmu dan aku meminta maaf padamu karena selama ini tidak pernah menjagamu dengan baik....Aku selalu sibuk dengan kuliah dan pekerjaanku, aku ini kekasih yang tidak baik bagimu"

"Tidak apa-apa, Oppa...Apa kau tahu? Ini pertama kalinya kau menyebut dirimu sebagai kekasihku" ucap Yiren diseberang sambungan telpon.

"Apa itu penting?" Tanya Yeonjun.

"Tentu saja, sangat penting..." jawab Yiren.

-
-

Sedangkan Hyunjin tengah asyik chatting bersama Yeji.

"Yeji-ya...apa aku boleh menjemputmu ke kampus besok??"

Saat Yeji menolaknya, Hyunjin langsung meneleponnya dan mereka pun berbincang riang.

-
-

Sementara Yeonjun berbincang riang dengan Yiren.

















¤¤¤¤¤ BERSAMBUNG ¤¤¤¤¤











Jangan lupa tinggalkan jejak⭐👍

키스  kiseu  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang