hlm; hospital

2.4K 235 15
                                    

{hope u guys can appreciate this story with vote and comment, thanks for coming}

Bekerja sebagai dokter diusia muda merupakan sebuah kepuasaan tersendiri bagi Jeong Yunho dokter umum salah satu rumah sakit ternama dikota barat. Dari kecil rumah sakit sudah seperti tempat bermain baginya, sang ayah merupakan dokter senior yang dikenal akan berbagai prestasi menakjubkan buah tak jauh dari pohonnya

Yunho mudah akrab dengan orang lain tak ayal banyak pasien yang merasa nyaman jika berkonsultasi padanya. Selalu ramai begitu ruangan sang dokter muda setiap harinya.

Kehidupan remajanya tak jauh jauh dari belajar dan belajar membosankan ungkap teman temanya kala itu. Hanya dalam hitungan jari sebelah tangan saja Yunho memiliki catatan berhubungan dengan orang lain. Kaku, canggung itu Yunho jika berurusan dengan asmara.

Suara ketukan pintu menghentikan sejenak kegiatan Yunho bersama kertas rekam medis pasien, ternyata dokter Mingi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ketukan pintu menghentikan sejenak kegiatan Yunho bersama kertas rekam medis pasien, ternyata dokter Mingi.

"Pagi dokter Mingi"

"Pagi Yunho"

"Sakit?"

Pertanyaan tersebut mendapat cengiran khas dari Song Mingi

"Silahkan duduk dulu dok"

Mengenakan kacamatanya Yunho merapikan beberapa file rekam medis yang sempat berserakan di atas meja,ya tiga puluh menit lagi sebelum jam praktek dibuka. Sorot mata Mingi tak lepas dari kegiatan cekatan tangan Yunho.

"Perasaan baru tiga hari lalu konsul dok, belum mendingan ya?"

"Banyak pikiran aja akhir akhir ini" batin Mingi bergejolak ingin mengatakan bahwa obyek dihadapanyalah asal muasal pikirannya

"Udah diminum obatnya?" Ketauilah Mingi hanya flu ringan

"Belum" Mingi mengkikis jarak diantara keduanya

"Kaya anak kecil" tawa Yunho menggema seisi ruangan

"Soalnya salah obat dok, kemarin udah minta ga dikasih"

Salah? Yunho bahkan yakin telah memberikan resep yang sesuai dan Mingi hanya butuh beberapa vitamin serta obat pereda flu kapasitas biasa. Sekelebat memorinya memutar kejadian belakangan ini atau lebih tepatnya tiga hari lalu.

Dokter Mingi lelaki satu tahun diatasnya itu termasuk dalam list dokter muda berpotensi yang dimiliki rumah sakit ini. Sebagai dokter anak, Mingi dikenal dengan pembawaan cerianya kalau kata San si perawat bangsal Dokter Mingi bukan ceria tapi lebih ke absurd ok boomer. Kenyataan tersebut sedikit dibenarkan oleh Yunho. Seminggu tiga kali secara rutin sejak dua bulan lalu Mingi selalu mampir keruanganya dari alasan sakit hingga bosan atau capek. Yunho tentu senang dapat akrab dengan anggota rumah sakit lainnya.

Beberapa minggu belakangan ini Mingi gencar menggodanya rasa rasa perut Yunho seperti terlilit sesuatu, puncaknya tiga hari lalu saat melangsungkan kunjungan rutinnya Mingi dengan dalih sakit memaksa Yunho untuk diperiksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa minggu belakangan ini Mingi gencar menggodanya rasa rasa perut Yunho seperti terlilit sesuatu, puncaknya tiga hari lalu saat melangsungkan kunjungan rutinnya Mingi dengan dalih sakit memaksa Yunho untuk diperiksa. Sialnya Yunho mendapatkan kejutan di hari itu padahal ulang tahunya masih lima bulan kedepan. Tau kejutan apa? dia meminta obat..... sebuah ciuman! Yunho ulangi sekali lagi CIUMAN! ia sempat berpikir mungkin Dokter Mingi salah ruang apakah ia harus mengantar ke ruangan Psikiater milik Dokter Seonghwa. Gosip ciuman itu berhembus luas dikalangan perawat maupun pegawai rumah sakit. Beberapa dari mereka terus menggoda Yunho alhasil telinganya memerah sempurna malu.

Kedekatan keduanya memang tak asing lagi bagi sekitar, saat pulang maupun jam makan di kantin tak jarang kedua mahluk adam tersebut ditemukan bersama. Kata San Yunho terlalu kaku dan denial mengenai perasaanya kepada Dokter Mingi.

Semburat merah merambat memenuhi wajah Yunho hawa sekitar entah menjadi sedikit panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semburat merah merambat memenuhi wajah Yunho hawa sekitar entah menjadi sedikit panas.

"Dokter bercada terus"

"Emang saya minta obat apa kemarin dok?" tanya Mingi dengan tampang sok ketidaktahuanya

Sumpah dikehidupan selanjutnya Mingi berharap dipertemukan dengan lelaki manis dihadapannya ini.

"Ccc..ii..uman?" sudah San katakan Yunho itu kaku..KAKU

"Jadi?" Mingi semakin mendekatkan wajahnya

Degup jantung Yunho berdetak lebih cepat dari biasanya

cklek...

"Eh maaf dok saya tutup cuma mau ngasih laporan IGD kemarin malam" ucapan Jongho si koas baru memberikan keadaan canggung bagi Yunho. Mingi? hanya tersenyum saja.

Helaan nafas lega terdengar setelah pintu kembali tertutup, bangkit dari duduknya Yunho melangkah gugup kearah almari disudut ruangan untuk mengambil beberapa keperluan prakteknya ya karena tak terasa sepuluh menit lagi ia buka.

"Dok.. ini udah saya tuliskan resep tolong diminum obatnya" Yunho sedikit malu untuk menatap wajah dihadapanya

"Obat yang saya tagih gimana dok?"

"Itu.. itu.. saya sudah mau bukk...aa jam praktee...kk dok"

Gugup tentu saja ia harap Mingi segera keluar dari ruanganya karena demi tuhan Yunho merasakan sesuatu menggelitik lagi diperutnya.

"Baik dokter nanti pulang bareng yaa, aku tagih nanti manis" ucap Mingi dengan kedipan mata diakhir kalimatnya

Tingkah laku absurd Mingi selalu mencetak senyum malu malu dibibir Yunho, dasar aneh.



be ready for streaming ateez mv everyone :'))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


be ready for streaming ateez mv everyone :'))


love,
kapalkaww

oneshoot collection; mingi x yunho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang