8) Its A Happy Day!!

16 11 3
                                    

"Entah kenapa jantungku berdetak dua kali lebih kencang saat ia mengucapkan kata-kata yang bahkan mungkin ia ucap asal saja."

•••••••••••••••••••••
Happy Reading
•••••••••••••••••••••••••••••

Trak!

Seorang lelaki dan dua orang gadis baru saja menautkan sabuk pengaman yang ada di kursi mobil masing-masing.

"Nay, mama lo baik banget deh, jadi pengen punya mama kayak mama lo." Ujar Lala pada gadis di sebelahnya itu, siapa lagi kalau bukan Nayla.

Gadis itu hanya tersenyum kecil seraya mengangguk. Ia kemudian memusatkan kembali atensinya pada sebuah ponsel yang digenggam sedari tadi.

Suasana di dalam mobil cukup awkward mengingat baru pertama kali mereka bertiga pergi bersama.

"emmm.. kalian ga mau request lagu atau apa gitu?" Ujar Wisnu sambil melirik ke arah spion mobil.

"OH GUE mau request lagu...... Eh ga usah deh." Ujar Lala sambil menggaruk tengkuknya saat melihat Nayla terlebih dahulu menggeleng.

"Anjir gaenak gue kan jadinya." Batin Lala

"Lah kok pada gamau si garing tau anjir kalo kayak gini." Kesal Wisnu.

Nayla yang melihat mimik muka Wisnu yang kesal itu dari kaca spion langsung tersenyum.

"Ahelah dasar cewe udah kadang gak jelas, labil lagi."

Tuk!

Sebuah pukulan kecil menghampiri tangan Wisnu dari belakang.

"Aduh Nay, jangan nabok dong sakit. Seneng banget kayaknya nabok tangan gue ya, heran."

Nayla yang mendengar itu langsung memanyunkan bibirnya dengan wajah kesal, namun bukannya jadi jelek malah terlihat semakin lucu.

"Lucu banget si lo."

Plok! Plok!

Suara yang berasal dari tangan Lala yang sedang di tepuk-tepukan itu membuat Nayla menoleh.

"Aduh nyamuknya banyak ya di sini padahal ada AC." Ujar Lala sambil mengalihkan pandangannya berpura-pura mencari nyamuk.

"Ganyambung anjir La."

"Pen pulang gue tiba-tiba Nu." Celetuk Lala

"Lah anjir belom ada setengah perjalanan juga gila lo ya."

"Emang dasar ga peka anying."

Bisa dikatakan saat ini Lala sedang kesal. Bisa-bisanya Wisnu mengucapkan kata-kata yang begitu cringe itu kepada Nayla. Tepat di depannya pula. Kan mupeng :( eh

"Eh astaga aku kasar banget." Ujar Lala dengan nada yang di imut-imutkan.

"Jijik banget aku-aku an."

Nayla yang mendengar itu langsung melotot ke arah Wisnu.

"Eh kecuali kalo lo gapapa Nay hehe lucu malah."

"Bener-bener lo berdua ye."

~oOo~

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 1 siang. Cuaca cukup terik. Mereka bertiga sudah sampai di depan salah satu pusat perbelanjaan yang terkenal di Jakarta.

"Emm btw kita kesini mau ngapain? Mau shoping gitu? Bosen ah udah sering sama geng-an gue." Tanya Lala bingung, begitupun dengan Nayla.

"Duit ortu aja bangga banget anying." Sahut Wisnu asal.

Dalam Diam - 54 LettersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang