"Entah mengapa saat ia tiada aku merasa ada yang hilang."
•••••••••••••••••••••
Happy Reading
•••••••••••••••••••••••••••••
"KAKAKKKK, BANGUNNN!!!!" Suara teriakan Cecil memenuhi seluruh kamar Wisnu. Adiknya itu memang selalu memiliki 1001 cara membangunkan kakaknya yang sangat beler itu.
"Iya bentar ah 10 menit lagi." Sahut Wisnu setengah sadar, Cecil hanya menggeleng.
"Pantes aja gak punya-punya cewek. Gimana ya kalo cewek kakak tahu kakak beler kayak gini, hadeuuh." Celetuk Cecil.
Wisnu yang mendengar celetukan itu langsung bangun.
"Heh jadi adek tu gak usah sotoy masih kelas 2 SMP aja kayak anak gede lo, udahlah kakak mau mandi, keluar sono lu." Ucap Wisnu sambil menggeret adiknya ke luar pintu kamar.
"Dasar kakak beler, nyusahin banget. Kalo bukan gara-gara mama kasih iming-iming donat gamau kali bangunin kakak hidih." Gumam Cecil di depan pintu kakaknya, namun masih bisa terdengar oleh Wisnu.
"Eh bocil gue denger ya, dasar anak donat."
"Bodoamat, weeeee." Cecil segera berlari ke ruang makan keluarganya.
"MAMAAAA KAKAK MASIH BELERRRR." Teriak Cecil kepada mamanya.
"HEH GAUSAH NGADI-NGADI LU." Wisnu berteriak dari kamar.
"Udah-udah kalian ini kok ribut mulu kerjaannya, mama tu capek tau dengernya." Ucap Cindy, mamanya Wisnu sambil menyiapkan makanan di atas meja makan.
Tak lama kemudian Wisnu datang ke bawah dan segera sarapan bersama keluarganya.
"Gimana sekolah baru kamu, Wisnu?." Tanya Arga, Papanya Wisnu.
"Baik kok pa."
"Kamu udah punya temen belom disana?"
"Udah kok, Lumayan."
Lalu Arga beralih pada anak perempuannya.
"Kalau kamu Cecil?"
"Udah kok Pa, malah Cecil lagi deket sama cowok." Ucap Cecil sambil nyengir ke arah papanya.
"Heh bocil, udah deket-deketan ae ama cowok." Sahut Wisnu
"Emangnya kakak, gak ada yang mau." Ejek Cecil kepada Wisnu. Ingin rasanya Wisnu menjitak kepala adiknya itu, namun masih dapat ia tahan.
"Kalian ini ada-ada aja, Udah-udah ini abisin dulu sarapannya. Baku hantamnya dilanjutin nanti ya anak-anakku tersayang." Cindy langsung menengahi kedua anaknya itu. Kalau tidak, bisa-bisa akan berlanjut lama.
Wisnu dan Cecil langsung melongo mendengar mamanya berbicara. Sedangkan Papanya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan keluarganya itu.
~oOo~
Wisnu memakirkan motornya di parkiran sekolah, tak terasa sudah seminggu ia bersekolah disini. Ia lalu melepaskan helmnya dan menitipkanya di pos satpam sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diam - 54 Letters
Novela Juvenilaku hanya bisa mencintaimu dalam diam, tanpa suara, tanpa kata apalagi bicara. Jika kau tanya aku takkan bisa menjawab, aku hanya bisa menulis di notes atau mengetik di ponsel karena aku, Bisu. Highest rank: #3 in Wisnu [12 Nov 2020] #5 in Rendra [...