Awan mengulur semesta untuk sekejap memandangnya.
Mentari menyapa hangat; sementara
Rupanya malam merangkul pelik,
Dua insan semu, pada kita yang fana
Untuk ragu menjadi kelabu
Untuk usang menjadi asing
Tentang setelah nya,
Aku hanyalah benalu ,
Yang tak tau bagaimana mengendalikan sendu
Sebab ia menghalau melulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
arsip
Poetrytentang cinta, politik, lingkungan, sejarah, misteri, agama harus di jadikan sebuah catatan untuk dikemudian hari. cerita akan berbentuk puisi fiksi