Remang tiada tenang
Sayup ketika telungkup
Namun sulit saat kupejamkan mata
Jalan fikir yang entah seperti apaSaat kuingat tentang kemarin
Ayunan rasa dan gembira
Setiap detail kata yang ia ucapkan untukkuBersama dengan itu
Malam rupanya merangkul peluk
Dingin walau tanpa hujan
Teringat mimpi dan rencanaSesekali ku bertanya pada rembulan
Akankah aku bahagia
Sedang ia pulang kala pagi datang
KAMU SEDANG MEMBACA
arsip
Poesíatentang cinta, politik, lingkungan, sejarah, misteri, agama harus di jadikan sebuah catatan untuk dikemudian hari. cerita akan berbentuk puisi fiksi