Wujud utuh tak nampak terang
Karena rembulan ikut berpaling
Teriakan jiwa di heningnya malam
Memaki semesta kala di terka suramBertanya tanya dengan logika
Dibawah langit abu aku termenung
Tentang apa dan mengapa
Teriakan jiwa tanpa suaraTerlintas
Kamu tidak berguna,
Dan tak di cintai
Lebih baik mati gantung diriEntah seperti apa inginku
Laksana jiwa mengikuti alur angin
Tak tumbuh hanya terlihat jatuh
Terombang ambing kala terhembus anginWahai malam temani aku dalam penantian
Yakinkan aku senja esok tengah menanti
Aku ingin berhenti berdistraksi
Menunggu bunga tumbuh kembali
Walau hampir mati
KAMU SEDANG MEMBACA
arsip
Poesíatentang cinta, politik, lingkungan, sejarah, misteri, agama harus di jadikan sebuah catatan untuk dikemudian hari. cerita akan berbentuk puisi fiksi