Bab 10 Belajar Berjalan 2

206 9 1
                                    

Seusai Ibu mandi, Ibu langsung menuju ruangan kamar Afnan, untuk memandikan Afnan. Setelah Afnan mandi, Ibu meminta Sartina untuk membawakan sarapan untuk Afnan.

***

"Sartina... Sartina..." panggil Ibu dari dalam kamar Afnan.

"Iya bu..." jawab Sartina yang habis membereskan ruangan tamu.

"Ada yang bisa saya bantu bu" tanya Sartina kepada Ibu.

"Tolong kamu bawakan sarapan untuk Afnan" jawab Ibu sambil memasangkan pakaian ke tubuh Afnan

"Iya bu" jawab Sartina.

"Taruh di ruangan tamu ya Sar" lanjut Ibu kepada Sartina.

"Baik bu" jawab Sartina kembali.

Tak lama menunggu, sarapan Afnan pun sudah dibawa Sartina dari dalam dapur.

"Ini bu sarapan Afnan" tegas Sartina.

"Oh iya, terima kasih ya" jawab Ibu.

"Sama-sama bu" jawab Sartina sambil meninggalkan ruang tamu.

Baru beberapa langkah Sartina meninggalkan ruang tamu, tiba-tiba Ayah meminta Sartina untuk ikut kembali bersama Ibu ke rumah sakit.

***

"Sartina" panggil Ayah.

"Iya pa, ada yang bisa saya bantu?" Jawab Sartina yang kembali ke ruang tamu.

"Kamu bersiap ya, kita akan pergi ke rumah sakit lagi." Jawab Ayah.

"Iya pak" jawab Sartina.

Tak lama kemudian, waktu menunjukkan jam 07.30 Wib. Kini seisi rumah pergi ke rumah sakit untuk melanjutkan proses belajar berjalan Afnan.

Namun, hari ini tampak berbeda dengan hari sebelumnya. Iya hari ini lalu lintas terhilat ramai sekali, sehingga terjadi kemacetan panjang. Tapi ini tak mengurungkan Ayah dan yang lainnya untuk ke runah sakit.

Walaupun terlambat 10 menit, setidaknya Ayah dan yang lainnya dapat menarik napas lega. Karena, mobil Ayah sudah terparkir rapi di parkiran rumah sakit.

****

"Alhamdulillah, sampai juga" ujar Ayah.

"Alhamdulillah" jawab yang lainnya.

"Ayo kita ke dalam, takutnya Dokter telah lama menunggu" gegas Ayah.

Ketika semua keluar dari mobil, secara bersamaan Dokter pun keluar dari mobilnya juga. Memang sebenarnya hari ini Dokter tidak bertugas, namun iya rela kerja pagi ini demi proses belajar Afnan.

"Selamat pagi pak" sapa Dokter kepada Ayah.

"Selamat pagi dok" jawab Ayah yang heran.

"Loh kok baru datang dok" tanya Ayah kepada Dokter.

"Iya pak, hari ini saya tidak bertugas. Tapi karena pagi ini ada jadwal belajar Afnan saya harus berangkat pagi ini" jawab Dokter atas pertanyaan Ayah.

"Mari pak kita masuk ke dalam" lanjut Dokter yang sudah siap akan kemajuan terbesar Afnan kembali.

"Baik pak" jawab Ayah.

Dokter, Ayah, dan yang lainnya langsung menuju ruangan secara bersamaan. Ketika semua sudah sampai di dalam ruangan, Dokter menyuruh untuk menurunkan Afnan dari tempat kursi dorongnya.

***

"Silahkan Afnannya diturunkan" perintah Dokter kepada Ayah.

"Baik pak" "Sartina turunkan Afnan dari kursi dorongnya" jawab singkat Ayah dilanjutkan perintah untuk menurunkan Afnan.

Si Anak Cacat [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang