02

873 277 36
                                    

# Maaf kalau feel nya kurang dapet, atau malah nggak dapet. Otak lagi mampet setelah sebulan lebih Hiatus nulis soalnya.



****



Tok... Tok... Tok...




Baju hitam seketika mengerubungi sebuah gundukan tanah yang kini sudah terhiasi oleh kelopak mawar merah. Tangisan pilu akan kehilangan pun ikut andil di dalamnya. Menangisi sebuah perasaan yang pada faktanya sudah nyaman, harus rela kehilangan hanya karena sebuah nyawa telah merenggut semuanya.

Felix dan Chan, dua kakak beradik itu pun ikut serta untuk mengantarkan saudara, teman, kerabatnya ke tempat peristirahatan terakhirnya. Dia, Han Jisung!











Doa demi doa terangkat, sakit dan lara berkobar, semua perasaan, seolah terbakar oleh api yang menghanguskan semua hati disana.

"Han... Gue nggak nyangka Lo pergi secepet ini."

Satu persatu orang-orang disana mulai bepergian. Meninggalkan sang mayat dalam tindihan liang lahat yang gelap, sendirian, tanpa ada yang menemani. Namun, dua orang disana, tetap pada posisinya...

"Semoga Lo tenang disana, Han..."

Jlegerrrr....

Sambaran petir memenuhi rungu, awan mendung mulai merangsang untuk menutupi sebagian langit yang terang, tetes demi tetes mulai berjatuhan.

"Lo nggak sendiri Han... Gue masih disini"


















































"Felix..." Panggilan lembut itu seketika menyadarkan dirinya dari sebuah lamunan yang sedari tadi menyerangnya.

Oh... Ternyata itu Chan, kakaknya yang juga sama lahir di negeri kangguru.

"Udah mau ujan. Pulang yuk..." Ajaknya pelan. Felix mengangguk menyetujui. Namun...

"Kak Chan duluan aja ke mobilnya. Nanti Felix nyusul" jawab Felix tak kalah pelan. Chan sempat terdiam karena ragu. Namun setelahnya, ia mengangguk maklum dan pergi ke dalam mobil terlebih dahulu setelah mengatakan...

"Tapi jangan kelamaan! Liat tuh, awannya udah mendung banget" titah nya yang jelas hanya mendapatkan anggukan lemas dari sang adik.

Chan pergi, kini! Tinggal Felix seorang diri.

"Han... Andaikan gue tau ternyata mimpi gue bakal jadi nyata. Gue pasti bakal berusaha buat nyegah, tapi..."

Dorrr.....

Felix terlonjak kaget, dengan gelagapan ia langsung mengedarkan pandangannya ke semua penjuru pemakaman berusaha untuk mencari sumber suara itu berasal. Dan tak lama setelah itu, netranya berhenti di satu titik. Dimana sekumpulan para warga tiba-tiba datang ke arah tempat parkir dan mengerubunginya.

Entah kenapa, firasat Felix menjadi tidak enak... Oh, ada apa lagi ini?

Dan tanpa aba-aba ia langsung berlari ke arah sumber suara itu berasal, dengan terburu-buru... Semua orang yang menutupi penglihatannya ia salip agar bisa menatap objek yang dimaksud dengan jelas.

Dan...








Oh, Shit!


















Ternyata suara yang tadi ia dengar adalah bunyi ledakan dari sebuah mobil yang kini sudah dipenuhi oleh si jago merah.

Dan parahnya....















Apa yang akan Felix lakukan ketika tahu fakta ternyata itu adalah mobil miliknya? Lebih tepatnya, mobil milik kakaknya yang juga si pemilik ikut hangus terbakar di dalamnya?






Ya. Chan mati! Karena terlahap oleh si jago merah.

































































Kringggggg......





Bugh!





Dengan brutalnya, Felix memukul jam weker yang berdering itu dengan bantalnya. Entah kenapa, ia merasa emosi setelah bermimpi kejadian yang menurutnya menyeramkan (lagi).

Kemarin, bermimpi tentang Han Jisung yang meninggal karena menjadi korban kecelakaan. Dan itu, benar-benar terjadi esok harinya. Dan semalam, ia bermimpi bahwa keluarga satu-satunya yang kini tinggal di negeri kangguru, meninggal karena menjadi korban dalam mobil yang meledak dan hangus terbakar...

Uuh... Amit-amit sajalah! Semoga itu tidak menimpa kakaknya.







Tuttt... Tuttt... Tuttt...

Felix beranjak duduk dengan malas. Tangannya terulur, mengambil ponselnya di atas nakas dan langsung mengangkat panggilan pagi hari yang menurutnya sangatlah tidak umum dan menganggu.

"Halo... Apa benar ini dengan saudara Lee Felix?"

"Ya, saya sendiri. Anda siapa?"

"Begini... Kami dari kepolisian ingin memberitahukan bahwa saudara anda telah meninggal dunia akibat mobil pribadi yang di tumpanginya meledak di tengah-tengah jalan. Dan beliau, meninggal karena ikut terbakar di dalamnya."




































































































'Mimpi buruk itu, kenapa sekarang selalu ngehantui tidur malem gue?'





####

Sebenernya masih dua bagian yang di publis, dan dua bagian lagi masih di draft xixixi :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenernya masih dua bagian yang di publis, dan dua bagian lagi masih di draft xixixi :D

Oh iya, ini story baru ya... Silahkan di cek kalau minat. Genre nya lebih ke horor/misteri sih sebenarnya. Tapi nggak tau dah, dapet apa nggak tuh horornya awokawok :D

Somnium | Lee Felix ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang