Tok... Tok... Tok...
Tok... Tok... Tok...
Tok... Tok... Tok...
Ok! Untuk yang kesekian kalinya, Felix mulai muak dengan suara ketukan di luar pintu kamarnya.
Masalahnya... Itu sangatlah menganggu tidur Felix!
Entah kenapa, walaupun ia sadar ia hanya sendiri di rumah. Anak itu tetap menyangkal perihal hantu dan sejenis mistis lainnya. Yap! Felix sadar dengan suara ketukan pintu itu, tapi ia yakin itu bukanlah ulah hantu atau pun hal yang menurutnya susah untuk di cerna akal miliknya. Lagi pula... Di jaman yang sudah serba modern seperti ini... Mana ada sih hantu?
Ok! Kita lupakan dulu perihal isi pemikiran Felix kali ini!!
Tok... Tok... Tok...
Dengan malas, pemuda itu bangun dari pulau empuknya. Melangkah gontai ke arah pintu kamar untuk mengetahui siapa yang setiap hari tak pernah absen mengetuk pintu kamarnya.
"Mana ada sih setan malem-malem?" Gerutunya yang malah akan terdengar aneh oleh siapapun yang mendengarnya. Bahkan aku yakin, kalian pun akan merasa heran mendengarnya bukan?
Tok... Tok... Tok...
"Iya sabar kek elah!" Geramnya tanpa rasa takut sama sekali.
Ceklek...
Kriettt...
Pintu terbuka dengan sempurna. Namun Felix, tak menemukan siapapun disana.
"Ck, kalau mau iseng yang berkelas dikit dong... Jangan cuma ketuk-ketuk pintu doang. Giliran udah di bukain pintunya malah ngilang. Kemana Lo?! Ngumpet? Cih, Cemen amat!" Tandasnya menggerutu tak jelas. Iya... Ketara sekali jika Felix kesal, dengan frontal nya pun ia memaki-maki udara kosong di depannya seperti orang kurang otak.
Brak!
Dengan sekali hentakan, di tutupnya pintu itu secara kasar, dan setelahnya... Di bantingkan tubuh itu ke atas ranjang dengan posisi sekenanya.
Semoga tak ada mimpi buruk, dan kejadian duka esok hari yang menantimu, Felix...
Ya... Semoga saja...
Taram temaramnya lampu malam, minim penglihatan, juga gelapnya ruangan tak berdinding seperti ini, mampu membuat Hyunjin terhipnotis oleh lolongan udara kelabu di jarum jam yang sudah menunjukkan angka tua.
Suramnya wajah, kosongnya hati, dan buruknya hari, adalah definisi dimana pemuda bermarga Hwang itu, tengah berada di titik terendah. Aneh! Pemuda seperti Hyunjin yang terkenal iseng di sekolah seperti tak ada beban sama sekali, ternyata menyimpan sebuah rahasia besar di rumahnya yang sangat jarang di ketahui oleh banyak orang.
Ingin di detailkan letak permasalahannya? Sepertinya tak perlu, karena Hyunjin! tak mau banyak orang mengetahui soal masalah hidupnya.
Tungkai kaki itu berhenti di atas jembatan, netranya terfokuskan pada satu titik dimana air mengalir di bawah sana!
"Biarkan masalah mu musnah terbawa oleh air yang mengalir Hyunjin..."
"Biarkan itu..."
"Biarkan semuanya lenyap dalam sekejap, juga dirimu... Yang harus ikut menghilang..."
"Kau mengerti maksudku kan, Hwang Hyunjin...?"
Tanpa sadar, pemuda itu mengangguk mengerti...
Mengikuti instruksi suara siren itu sepertinya adalah langkah yang tepat...
"Bukankah begitu...?"
Secarik sudut bibir pemuda yang sudah hilang akal itu terangkat, menampilkan senyum khusus, yang diyakini tak akan pernah bisa lagi dilihat oleh dunia setelahnya. Karena apa? Karena itu, memanglah senyuman terakhir milik si pemuda Hwang...
Lantas, mengapa itu bisa terjadi?
BYURRRR.....
Jatuh!
Ya, Hyunjin jatuh! dan terbawa oleh air sungai yang tengah mengalir dengan derasnya itu. Ah... Lebih tepatnya, Hyunjin memang sengaja menjatuhkan dirinya sendiri ke ombak deras disana, untuk apa? Untuk menghilangkan semua masalahnya, juga menghilangkan raganya...
Hm... Hyunjin bunuh diri di waktu yang sangat tepat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Somnium | Lee Felix ✓
Mystery / Thriller"Tok... Tok... Tok..." Coba tebak! Suara apa itu?