Dita menjalankan mobil nya sampai ke daerah puncak, Bogor. Ia tak tau kemana lagi selain ke sini, karena hanya puncak lah tempat ternyaman yang selalu ia kunjungi disaat hati nya kacau.
Mobil Dita sudah sampai di area pekarangan sebuah villa milik keluarga nya. Disana ia bebas berkunjung kapan saja karena tidak akan mungkin ada yang bisa melarang nya masuk area villa.
Ia turun dari mobil nya dan memasuki area dalam villa. Jangan tanyakan soal tas dan peralatan sekolah milik nya, semua ia tinggalin di sekolah. Tak perduli akan ada yang bertanya dan mencari keberadaan ia di sekolah.
Dita masuk ke dalam kamar untuk mengganti baju yang sempat ia beli sebelum nya. Pemilihan warna gelap menambah aksen cantik pada diri dita
Pilihan nya pada jumpsuit pendek berwarna hitam yang di padukan dengan sneakers putih sangat pas di rasa Dita.
Dita yang sedang mengelilingi area villa milik keluarga nya yang sangat asri dengan pemandangan yang langsung menuju perbukitan yang sangat indah membuat nya betah berlama lama di Bogor.Kalau di suruh pilih antara Bogor dengan Jakarta, mungkin Dita akan memilih Bogor suasana yang asri dan tentram, tidak seperti yang terjadi pada ibu kota dengan kemacetan dimana mana dan suara hingar bingar deruan motor, mobil serta angkutan umum lain nya.
Ponsel Dita berdering di dalam saku celana nya. Ia merogoh dan mengambil gawai tersebut. Ia yakin pasti banyak sekali yang menanyai keberadaan dirinya sekarang, seperti nya ia lupa untuk memberi tahu abang nya kalau ia sedang berada di puncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUPUS
Teen Fiction"Mengorbankan perasaan atau mengorbankan persahabatan?" . . . . Dita bingung, memilih keputusan yang harus ia ambil. Bagas itu lelaki yang ia idamkan sejak lama, dan Mika adalah sahabat Dita. Tetapi Bagas lebih menyukai Mika sahabatnya. Dita suka de...