~Tidak ada yang salah dari mengingat kembali masa lalu, karena toh bisa saja ada pelajaran bermakna darinya, kalau gak ada ya sudah, kembali ke awal (Tidak usah diingat-ingat lagi)
~Dania🍑
-🍑Because Of Ego🍑-
◕❃♡🍑
I'm Dania, and i hope for myself :')
Yes, I'm Sad Girl and but i will make myself happy letter and then smile at people who used to not respect me(。>‿‿<。 )
🍑°🍑°🍑°🍑°🍑
Setiap orang pasti pernah jatuh-sejatuhnya dan orang yang bisa bangkit saat dalam keadaan terburuknya adalah orang yang hebat, hebat untuk dirinya dan hebat untuk masa depannya.
Kata orang, masa lalu tidak perlu di ingat dan lazimnya, siapa yang mengingat masa lalunya, akan diolok oleh orang sekitarnya, yang bilang ini itu.
Padahal tidak semuanya begitu. Tidak semua orang yang masih sering mengingat masa lalunya itu orang yang belum move on dari orang di masa lalu atau apapun itu.
Terkadang mengingatnya kembali hanya untuk mengambil hal penting, mana tahu berguna untuk masa depan.
Dan aku,
Yes, you right! Aku Dania.
Aku temukan sesuatu dari masa laluku.
Masa lalu yang belum begitu lama, tapi biarlah, aku ingin menyebutnya masa lalu dan terserah aku bukan?
Tidak banyak, hanya secuil yang kudapat tapi menurutku itu sudah sangat berguna, karena ke depannya, hal buruk yang kudapat dulu tidak harus kulalui lagi di masa depan.
Seperti saat aku dipermalukan di depan teman-teman sekelasku.
Aku berjanji pada diriku sendiri, aku tidak akan merasakan hal itu lagi selamanya.
Kurasa cerita sedihku sampai disini, dan aku tahu, ke depan pasti akan ada kisah sedih dan itu jelas karena sedih dan senang itu kayak roda yang berputar.
Jadi ada baiknya aku tidak bersedih lagi, kamu juga, kita dan semuanya.
Dan sekarang, akan kuceritakan apa yang kudapat dari masa laluku itu.
Yang kusimpulkan terjadi karena ego dari seseorang yang dulu...
Amat kucintai.
Aku pernah menulis prinsipku tentang cinta, dan disana aku bilang gak boleh nangis cuma karena cowok. Tapi nyatanya aku nangis, bahkan dengan bodohnya nangisin cowok yang statusnya masih gebetan dengan tanda kurung, bangsat.
Tapi apa salahnya sih nangisin cowok? Itu manusiawi. Yang namanya manusia otomatis akan menangis saat suatu hal membuat hatinya sakit.
Menangis. Wajar-wajar saja saat masih dibatas normal. Tidak normal adalah saat sampai menyakiti diri sendiri.
Mari lihat yang lain,
Aku memang tidak pernah tahu apa sebenarnya perasaan Julvan dulu saat dia tahu aku menyukainya.
Tapi aku mencoba mengira dan menyimpulkannya, tapi, tetap saja aku tidak tahu apa ini benar atau tidak.
Ini hanya tebak-tebakan.
Dan, salah tidaknya aku tidak peduli.
Intinya aku hanya ingin mengambil pelajaran darinya.
Pertama,
Tidak selamanya saat dia tahu aku menyukainya dia bersikap kesal dan jijik ataupun marah.
Sesekali...
Ia pernah tersenyum, tersenyum saat temanku menyebutkan namaku padanya. Itu adalah salah satu hal di mana aku ragu untuk mundur, dan akhirnya, kamu tahu 'kan? Dia sendiri yang membuatku mundur.
Dan setelah kupikir-pikir,
Mungkin,
mungkin...
Dia merespon positif perasaanku, tapi kata hatinya bisa saja kalah bersaing dengan kata egonya.
Seperti ini,
Dia awalnya pasti tidak marah saat aku menyukainya,
Tapi, mungkin setelah lama memikirkan semuanya, egonya mulai berkata, aku bukanlah orang yang pantas untuknya dan tanpa ia tahu, aku pernah berusaha untuk memantaskan diri walau pada akhirnya semuanya sia-sia. Huh, lagi-lagi aku ingin menangis.
Aku yakin dia tidak benar-benar membenciku, ia hanya lebih memilih egonya.
Egonya yang mengatakan, masih ada yang lebih baik dariku dan aku bukan pengaruh yang baik untuknya.
Aku yakin dia melihat pandangan orang tentangku, bukannya pandangannya tentangku.
Ia pasti berpikir, melihatku tidak terlalu punya popularitas, dan aku yang nampak terlalu kolot, membuat hatinya agak kurang menerima dan akhirnya ia lebih memilih kata hatinya.
Ini hanya perkiraanku, aku tidak terlalu yakin. Tapi bisa aja ya 'kan?
Setelah memilah semuanya, aku sampai pada sebuah kesimpulan.
Tidak ada salahnya mencintai orang lain, tidak perlu juga menyalahkan diri sendiri. Dan si dia, juga tidak perlu disalahkan.
Tidak ada yang benar-benar salah disini.
Kita hanya perlu bersyukur dan menerima, bukannya ingin ceramah bak ustadzah, aku hanya ingin berbagi apa yang pernah aku alami.
Dan, aku ingin bilang pada kaum hawa,
Kau boleh duluan mencintai, tapi aku ingatkan, pastikan hatimu kuat ya, agar tidak berakhir tragis sepertiku.
Dan satu lagi,
Kau boleh menangisi dia, hanya saja jangan berlebihan.
Dan terakhir,
Berusahalah untuk menjadi lebih baik lalu buktikan padanya (jika kamu tersakiti), dialah yang tidak pantas untukmu.
Rasanya cukup sampai sini.
Aku tidak tahu apa ini bermanfaat bagimu, tapi aku harap berguna dan sekarang...
Aku pamit dulu.
Bye!
See you.
◕❃♡🍑
Jelas gak sih?
Selanjutnya adalah bab-bab halu. Dan bodo amat, aku hanya perlu nulis. Dan akan berusaha membuat cerita ini...normal. Normal dalam artian bisa dimengerti😂Karena aku rasa... Ini cerita amburadul banget. Dan udahlah, mana bisa aku ulang dari awal, sama aja bunuh diri😅
Oke, jgn lupa vote and komennya😘
See you next part🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Ego [END]
Teen Fiction[PROSES REVISI] ~Cinta itu sederhana, egolah yang membuatnya menjadi rumit✔ Dania, gadis yang gak ada terkenal-terkenalnya di sekolah. Baru satu kali pacaran, dan tiba-tiba saat naik kelas tiga smp, Dania mimpiin cowok dimimpinya. Bukan cuma sekali...