24. Sad Ending🍑

139 13 2
                                    

Siapa yang tidak kaget saat orang yang sudah kita anggap mati tiba-tiba menelepon dan membicarakan hal yang tidak jelas? Tahu rasanya bagaimana?

Rasanya itu seperti anda menjadi ironmen tanpa makan odading. Itulah yang sekarang Dania rasakan. Reza meneleponnya dan membicarakan tentang kakak laki-lakinya.

Hal terbodoh yang pernah Dania alami. Apa maksud bajingan ini?

"Kalo ngomong yang jelas? Lo bahas apa?" Dania sudah marah besar. Tidak sudi lagi baginya untuk bersopan-santun pada orang seperti Reza. Tidak, Dania tidak akan tertipu lagi.

"Dania, aku tahu aku salah, tapi ini demi kamu, pokoknya kamu siap-siap aja, apa yang kamu impiin bakal terjadi,"

"Terserah! Gue gak peduli!" jawab Dania singkat. Memutuskan sambungan telepon, lalu menendang tembok dihadapannya.

"Reza sialan! Maksudnya apa? Mau ngibulin aku lagi?"

"Gak bakal, kalau dia beneran datang pun aku gak bakal anggap dia ada, lihat aja nanti, peduli amat sama abang? Aku tinggal nyari pacar mudah kok, sekarang aku 'kan udah glow up?"

"Bodoamat, aku bakal jadi fuck girl kalau gini, liat aja, kalau aku gak bisa punya abang, dan gak bisa milikin Julvan, aku jadi fuck girl, nanti satu kota ini aku baperin!" ucap Dania penuh dendam. Menyedihkan mendengarnya. Terlalu sering disakiti dan tiba-tiba mengaku akan menyakiti itu terdengar menggelikan sekaligus membuat iba.

Hmm.

Gadis yang malang.

Ia bermimpi akan bahagia. Jatuhnya kebahagian itu tidak betah berlama-lama bersamanya. Yerbuat apa hatinya sampai bisa setegar itu?

◕❃♡🍑

"Bang! Kok lo jadi ikut sih?" tanya Reza heran, Reza segera menanyakan hal itu setelah menelepon Dania. Padahal Reza sudah sempat putus asa, hampir saja air matanya tumpah.

"Oh lo gak suka? Ya udah gue turun di sini aja,"

"Ya jangan dong!" cegah Reza cepat. Jangan sampai.

"Elu sih pake protes segala,"

"Gue gak protes gue cuma nanya bang,"

"Yo'i gua ngarti, gue udah pikirin, gue gak boleh egois, mungkin bagi gue ini gak penting, tapi bagi lo dan Dania ini penting, dan apa salahnya juga gue ketemu sama keluarga gue, kalau masa lalu ya masa lalu-lah, buat apa dipermasalahin?"

"Tuh Abang bijak, kenapa gak cepat sih ngomong gitu?" ucap Reza disambut kekehan kecil dari Adi.

Perjalanan mereka tidak terlalu jauh lagi. Seminggu tidak melihat langsung wajah Dania rasanya seperti ada yang kurang, tapi sabar, sebentar lagi ia dan Dania akan berjumpa, walau tidak berdua. Tapi bagi Reza itu sudah sempurna. Melihat wajahnya saja sudah senang, apalagi? Itulah kekuatan cinta, bahkan yang sederhana itu akan terlihat luar biasa saat kita sedang jatuh cinta.

Luar biasa memang. Maha Besar Allah yang telah menciptakan rasa cinta pada makhluk hidup. Cinta yang kadang manis, kadang pahit. Hebat ya cinta, berubah-ubah, udah kek bunglon aja. Tapi lebih hebat Tuhan, kenapa? Karena ciptaannya saja hebat, apalagi penciptanya?

Tidak tertandingi.

◕❃♡🍑

"Ini rumahnya?"

Because Of Ego [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang